KONSEP
MEMBERI
UNTUK
MEMPEROLEH
HIDUP BERKELIMPAHAN
(Oleh: SR.Pakpahan,SST)
Memberi
Perpuluhan Uang Sorga Pebisnis Untuk Tuhan.
Konsep memberi perpuluhan dari
penghasilan/pendapatan untuk Tuhan sangat berbeda dengan konsep memberi
perpuluhan uang Sorga untuk Tuhan. Bila dari penghasilan/pendapatan usaha dengan
keuntungan ada Rp 2.000.000 maka banyaknya perpuluhan yang harus diberi untuk
Tuhan adalah sebesar 10% x Rp 2.000.000 = Rp 200.000. Tetapi dengan konsep uang
Sorga pada bisnis/usaha, bila dari penghasilan/pendapatan usaha sebagai uang
Sorga ada Rp 2.000.000 maka banyaknya perpuluhan yang harus diberi untuk Tuhan
adalah menjadi > Rp 200.000 (lebih besar dari Rp 200.000) seiring bulan demi bulan.
Hidup yang bermurah hati,
memberi apa yang kita punya untuk sesama atau untuk Tuhan bukan berarti harta
kita akan berkurang, tetapi justru dengan memberi maka kita pun akan diberi
sehingga kita memperoleh hidup berkelimpahan, hal demikian inilah berkaitan
dengan apa yang dinamakan “financial spiritual”.
Maleakhi 3:
10-12
3:10 Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya
ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam,
apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
3:11 Aku akan menghardik bagimu
belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan
supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu,
firman TUHAN semesta alam.
3:12 Maka segala bangsa akan
menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri
kesukaan, firman TUHAN semesta alam.
Dengan bermurah hati “memberi”
bagi orang lain atau memberi perpuluhan untuk Tuhan, kita tidak akan menjadi
miskin atau merugi dalam financial. Orang miskin/yang tidak mampu membutuhkan
bantuan uluran tangan dari kita yang mampu dalam hal keuangan.
Ulangan 15:11 Sebab orang-orang miskin tidak
hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah
kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu,
yang tertindas dan yang miskin di negerimu.
Mrk 14:7 Karena orang-orang miskin selalu
ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi
Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
Dan kita yang mampu dalam
hal keuangan yang memiliki usaha atau bisnis, janganlah hidup
bermalas-malasan, sebab tangan yang malas mendatangkan kemiskinan, tapi tangan
yang rajin mendatangkan kekayaan. Kita jangan mau jadi orang miskin, dan Tuhan
pun tidak mau melihat umat-Nya ada dalam kemiskinan, bila seorang miskin maka
ia pun hanya akan dapat memberi sedikit untuk Tuhan, apalagi memberi untuk orang
lain, sebab Firman Tuhan berkata:
Ayb 30:25
Bukankah aku menangis karena orang yang mengalami hari kesukaran?
Bukankah susah hatiku karena orang miskin?
Ams 22:7 Orang kaya menguasai orang
miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.
Ams 14:20 Juga oleh temannya orang
miskin itu dibenci, tetapi sahabat orang kaya itu banyak.
Ams 19:4 Kekayaan menambah banyak
sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya.
Ams 10:15
Kota yang kuat
bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang
melarat ialah kemiskinannya.
Ams 13:8
Kekayaan
adalah tebusan nyawa seseorang, tetapi orang miskin tidak akan mendengar
ancaman.
Ams 19:7
Orang miskin
dibenci oleh semua saudaranya, apalagi sahabat-sahabatnya, mereka menjauhi dia.
Ia mengejar mereka, memanggil mereka tetapi mereka tidak ada lagi.
Ams 18:23
Orang miskin
berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar.
Pkh 9:16
Kataku:
“Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan
perkataannya tidak didengar orang.
Dan kita yang mempunyai
pekerjaan atau usaha/bisnis yang bisa menghasilkan pendapatan uang atau harta patut
kita bersenang hati oleh hal itu, dan pendapatan uang/harta itu kita jadikan sebagai uang/harta
Sorga.
Pkh 5:19 Setiap orang yang dikaruniai
Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya,
untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih
payahnya--juga itupun karunia Allah.
Tetapi
ingatlah bila kita telah beroleh banyak harta kekayaan janganlah menjadi pelit
memberi untuk Tuhan apalagi memberi untuk sesama, dan jangan terburu nafsu
hendak menjadi kaya, sebab orang yang tergesa gesa hendak menjadi kaya adalah
seperti air kran yang mengalir deras ke sebuah pinggan, akhirnya banyak air
yang tumpah, tapi orang yang mengumpulkan harta sedikit demi sedikit adalah
seperti tuak aren yang setetes demi setetes masuk ke wadahnya, akhirnya wadah
itu terisi penuh dan tidak ada yang tumpah, dan ada tertulis:
Ams 13:11
Harta
yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit
demi sedikit, menjadi kaya.
Ams 28:22 Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui
bahwa ia akan mengalami kekurangan.
Ams 28:11 Orangkaya menganggap dirinya bijak,
tetapi orang miskin yang
berpengertian mengenal dia.
Why 3:17 Karena
engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku
dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa
engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Ayb 20:10 Anak-anaknya
harus mencari belas kasihan orang miskin, dan tangannya sendiri harus mengembalikan kekayaannya.
Ams 13:7 Ada orang yang
berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang
berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak.
Yak 1:10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap
seperti bunga rumput.
Yak 1:11 Karena matahari terbit dengan
panasnya yang terik dan melayukan rumput itu,
sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah
halnya dengan orang kaya;
di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
Mrk 10:25 Lebih mudah seekor unta
melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Mat 19:24 Sekali lagi Aku berkata
kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam
Kerajaan Allah.
Luk 6:24 Tetapi celakalah kamu, hai
kamu yang kaya , karena
dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh
penghiburanmu.
Ams 11:28 Siapa mempercayakan diri
kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.
Ams 22:1
Nama
baik lebih berharga dari pada kekayaan besar,
dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.
Matematika Ekonomi Tentang Uang Sorga, dan Kaitannya Dengan Hitungan Perpuluhan.
Banyak teori matematika dan ekonomi yang dipakai oleh para pengusaha dalam
menjalankan bisnisnya dan mereka memperoleh penghasilan lebih dari cukup,
tetapi mereka selalu merasa masih berkekurangan materi dan tidak bahagia, hal ini
disebabkan oleh salah satu faktor karena mereka tidak menerapkan prinsip “financial spiritual”
dalam menjalankan usaha/bisnisnya.
Dalam sebuah usaha/perusahaan, “financial spiritual” menekankan perlunya
pembentukan modal usaha di selama range waktu siklus usaha, bukanlah diawal
waktu/masa mula berdirinya usaha/perusahaan tersebut, hal modal ini dinamakan
“capital future”.
Prinsip ekonomi yang berbunyi: Dengan pengorbanan yang sedikit untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar- besarnya, tidak selamanya membawa
usaha/perusahaan dalam kelancaran bisnis. Tergesa gesa mencari keuntungan yang
sangat besar, sering menjadi penyebab berkurangnya konsumen/para pelanggan
produk sehingga mereka lari mencari orang/penjual lain yang mau memberi harga lebih
murah. Tetapi prinsip “financial spiritual” menekankan perlunya berbelas kasih dengan memberi produk dalam performa harga jual yang pantas dalam tawaran harga yang
semakin murah.
Mzm 112:5
Mujur orang yang
menaruh belas kasihan dan
yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.
Ams 19:17
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang
lemah, memiutangi TUHAN , yang akan membalas perbuatannya itu.
Ams 28:27 Siapa memberi kepada orang miskin tak
akan berkekurangan, tetapi orang yang
menutup matanya akan sangat dikutuki.
|
Ams 11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi
bertambah kaya , ada yang menghemat
secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
Mat 19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau
engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu
dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka
engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari
dan ikutlah Aku."
1 Tim 6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di
dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang
tak tentu seperti kekayaan, melainkan
pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan
kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Prinsip “financial spiritual” juga menekankan perlunya pengusaha/pebisnis
dalam menjalankan kegiatan usaha/perusahaan-nya dibuat bersiklus (circular
business) dimana “bulan terakhir di suatu siklus adalah menjadi bulan awal di
siklus berikutnya”. Dan juga “financial spiritual” menekankan para
pengusaha/pebisnis harus jujur, jangan mau cepat kaya, dan jangan
sampai melupakan Tuhan, sebab Tuhan-lah yang akan menolong kemajuan
usaha/bisnis tersebut.
Yer 17:11
Seperti ayam hutan yang
mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang
menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia
akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal
sebagai seorang bebal.
Ams 28:20 Orang yang
dapat dipercaya mendapat banyak berkat , tetapi orang yang ingin
cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.
Luk
12:21 Demikianlah
jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri,
jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. "
Pkh 6:2 Orang yang dikaruniai
Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan sehingga ia tak kekurangan
suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa
oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya!
Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.
Dalam menjalankan kegiatan bisnis/usaha/perusahaan, tidak mungkin tidak akan menemui hambatan atau masalah keuangan penyebab tidak tercapainya sukses. Sekarang, mari kita selidiki perkara permasalahan/badai keuangan ini dan
kita selesaikan menurut konsep ‘financial spiritual’ dan menurut firman Tuhan,
agar kita berada dalam jalur yang benar, aman dan memberi kesuksesan dalam
mengelola keuangan kita.
Ayb
29:16 aku menjadi bapa
bagi orang miskin, dan perkara orang yang tidak
kukenal, kuselidiki.
Kita ambil
contoh seorang pebisnis/konsultan Oriflame yang berjual-beli produk kosmetik/perawatan diri.
Pertama-tama ia harus jujur, adil, tagwa, rajin dan arif, tahu diri berapa besar kemampuan sumber daya-nya, berapa modal
awal usahanya. Konsep ‘financial spiritual’ tentang “capital future” memberi
keringanan modal yang lebih murah dari nilai semestinya. Bila menurut ekonomi
konvensional bahwa dalam 5 bulan harus ada modal uang sebesar Rp 3.750.000 disaat
awal berusaha, tetapi dengan memakai konsep ‘financial spiritual’ cukup hanya
bermodal Rp 3.000.000 saja yang harus disediakan dalam rentang waktu 5 bulan, tetapi bukan saat diawal usaha. Modal usaha segitu didapat dari hitungan Belanja Produk
(BP) disetiap bulan bahwa 1 BP = belanja sebesar Rp 7.500, dan karena setiap
bulannya harus Tutup Poin (TuPo) sebanyak 100 BP maka modal uang yang harus
dikeluarkan untuk belanja produk adalah sebesar Rp 7.500 x 100 = Rp 750.000
yang dilakukan di bulan pertama.
Selama 4 bulan
melakukan belanja/mengorder produk adalah akan menjadi 4 x rp 750.000 = rp
3.000.000, uang modal Rp 3.000.000 ini kita namakan dengan istilah “Uang
Sorga Pebisnis”, bukan uang pribadi atau uang usaha/perusahaan atau uang lainnya, uang ini
tidak boleh dikutak katik alias di-kong kali kong, tapi uang ini harus kita
gandakan terus menerus dalam berbisnis. Anggaplah uang Sorga Pebisnis ini merupakan sebuah "talenta" seperti yang disabdakan oleh Yesus Kristus:
Matius 25: 14-23 Perumpamaan tentang talenta
25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga
sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang
memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. 25:15 Yang seorang diberikannya lima
talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing
menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.25:16 Segera pergilah hamba yang
menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima
talenta. 25:17 Hamba yang menerima dua talenta
itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. 25:18 Tetapi hamba yang menerima satu
talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan
hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. 25:20 Hamba yang menerima lima
talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima
talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. 25:21 Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau
telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan
tuanmu. 25:22 Lalu datanglah hamba yang
menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku;
lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. 25:23 Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau
telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil,
aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 25:24Kini datanglah
juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa
tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur
dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. 25:25 Karena itu aku takut dan pergi
menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! 25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai
kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di
tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak
menanam? 25:27 Karena itu sudahlah seharusnya
uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku
aku menerimanya serta dengan bunganya. 25:28 Sebab itu ambillah talenta itu
dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. 25:29 Karena setiap orang yang
mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang
tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. 25:30 Dan campakkanlah hamba yang
tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi."
Dalam menjalankan
bisnis/usaha oriflame ini, prinsip ‘financial spiritual’ mengupayakan pelaku
bisnisnya mengumpulkan uang/harta di Sorga, bukan di bumi ini, sebab mengumpulkan harta kekayaan di bumi ini akan binasa dimakan ngengat dan karat. Pekerjaan dan pelayanan seorang pebisnis adalah demi untuk Tuhan.
.
Matius
6: 19-24 Hal mengumpulkan harta
6:19 "Janganlah kamu
mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. 6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu
harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak
membongkar serta mencurinya. 6:21 Karena di mana hartamu berada,
di situ juga hatimu berada. 6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika
matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 6:23 jika matamu jahat, gelaplah
seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya
kegelapan itu.6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi
kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan
mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Dan inilah
hitung-hitungan uang Sorga Pebisnis tersebut:
Bulan Ke-1 :
Belanja Produk 100
BP = Rp 750.000.
Dengan memakai
modal/uang Sorga Pebisnis untuk belanja produk Rp 750.000 inilah merupakan ibarat benih pertama
yang ditabur di ladang Tuhan, menabur di lahan yang subur dengan memakai benih
yang berkualitas dan unggul.
Kejadian 26:12 Maka menaburlah Ishak di tanah
itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab
ia diberkati TUHAN.
Kita lihat nanti dibagian akhir tulisan ini kelanjutan nats ini
yaitu Kejadian 26:13.
Dalam
menjual produk, performa harga jual yang diterapkan adalah memberi tawaran
harga yang semakin murah bagi konsumen, alur penjualan produk dapat digambarkan
seperti berikut di bawah ini:
Menjual produk disetiap
bulan dengan keuntungan tertinggi yang diperbolehkan adalah 23% dan keuntungan terendah adalah
7,67%, sehingga rata-rata keuntungan adalah [(23% + 7,67%) / 2] = 15,33% disetiap
bulan, ini dilakukan karena berbelas kasih “memberi” performa harga jual yang
dapat diterima oleh konsumen dengan harga murah sesuai prinsip financial spiritual.
Jika produk
laris terjual semua, maka akan dapat uang penjualan sebesar Rp 864.975 per
bulan.
Hitungannya sbb:
Total penjualan produk disetiap bulan = Rp 750.000 + (15,33%
x Rp 750.000) = Rp 750.000 + Rp 114.975 = Rp 864.975.
Belanja produk di bulan pertama, lalu menjualnya
hingga ke bulan kedua.
Bulan Ke-2 :
Jualan produk,
katakanlah laku hanya sekitar 52%, sehingga dapat uang penjualan sebesar Rp
450.000.
Sisa produk
yang belum terjual adalah bernilai Rp (864.975 - 450.000) = Rp 414.975.
Dari hasil uang
penjualan Rp 450.000 ini akan diberi perpuluhan untuk Tuhan sebesar 10% x Rp
450.000 = Rp 45.000
Nah, dibulan
ke-2 sudah terkumpul uang Sorga Pebisnis dari hasil usaha/penjualan sebagai Pundi-pundi
Sorga yaitu sebesar Rp 450.000 - Rp 45.000 = Rp 405.000, uang Sorga Pebisnis ini tidak
boleh di kutak-katik selama 1 siklus usaha (beberapa bulan). uang Sorga ini
hanya boleh kita gandakan kembali agar terus menerus menjadi lebih banyak lagi.
Dan masih
dibulan ke-2 kembali melakukan Belanja Produk 100 BP = Rp 750.000.
Belanja produk di bulan kedua, lalu menjualnya hingga
ke bulan ketiga.
Bulan Ke-3 :
Jualan produk,
katakanlah laku hanya sekitar 52%, sehingga dapat uang penjualan sebesar Rp
450.000.
Sisa produk
yang belum terjual adalah bernilai Rp (864.975 - 450.000) = Rp 414.975. + sisa
produk bulan ke-1.
Dibulan ke-3
sudah terkumpul uang Sorga Pebisnis dari hasil usaha/penjualan sebagai Pundi-pundi Sorga
yaitu sebesar Rp 450.000 + Rp 405.000 = Rp 855.000,
dari uang Sorga Pebisnis ini diberi perpuluhan untuk Tuhan sebesar 10% x Rp 855.000 = Rp 85.500.
Nah, dibulan
ke-3 sudah terkumpul uang Sorga Pebisnis dari hasil usaha/penjualan sebagai Pundi-pundi
Sorga yaitu sebesar Rp 855.000 - Rp 85.500 = Rp 769.500, uang Sorga Pebisnis ini tidak
boleh di kutak-katik selama 1 siklus usaha. uang Sorga Pebisnis ini hanya boleh kita gandakan kembali agar menjadi
lebih banyak lagi.
Dan masih
dibulan ke-3 kembali melakukan Belanja Produk 100 BP = Rp 750.000.
Belanja produk di bulan ketiga, lalu menjualnya hingga
ke bulan keempat.
Bulan Ke-4 :
Jualan produk lagi,
katakanlah laku hanya sekitar 52%, sehingga dapat uang penjualan sebesar Rp
450.000.
Sisa produk
yang belum terjual adalah bernilai Rp (864.975 - 450.000) = Rp 414.975. + sisa
produk bulan ke-2 + sisa produk bulan ke-1.
Dibulan ke-4
sudah terkumpul Uang Sorga Pebisnis dari hasil usaha/penjualan sebagai Pundi-pundi Sorga
yaitu sebesar Rp 450.000 + Rp 769.500 = Rp 1.219.500,
dari uang Sorga Pebisnis ini diberi perpuluhan untuk Tuhan sebesar 10% x Rp 1.219.500 = Rp 121.950.
Nah, dibulan
ke-4 sudah terkumpul uang Sorga Pebisnis dari hasil usaha/penjualan sebagai Pundi-pundi Sorga yaitu sebesar Rp 1.219.500 – Rp 121.950 = Rp 1.097.550, uang Sorga Pebisnis ini
tidak boleh di kutak-katik selama 1 siklus usaha. uang Sorga ini hanya boleh kita gandakan kembali agar menjadi
lebih banyak lagi.
Dan masih
dibulan ke-4 kembali melakukan Belanja Produk 100 BP = Rp 750.000.
Belanja produk di bulan keempat, lalu menjualnya
hingga ke bulan kelima.
Bulan Ke-5 :
Jualan produk,
katakanlah laku hanya sekitar 52%, sehingga dapat uang penjualan sebesar Rp
450.000.
Sisa produk
yang belum terjual adalah bernilai Rp (864.975 - 450.000) = Rp 414.975. + sisa
produk bulan ke-3 + sisa produk bulan ke-2 + sisa produk bulan ke-1.
Dibulan ke-5
sudah terkumpul uang Sorga Pebisnis dari hasil usaha/penjualan sebagai Pundi-pundi Sorga
yaitu sebesar Rp 450.000 + Rp 1.097.550 = Rp 1.547.550, dari uang Sorga Pebisnis ini
diberi perpuluhan untuk Tuhan sebesar 10% x Rp 1.547.550 = Rp 154.755.
Nah, dibulan
ke-5 sudah terkumpul uang Sorga Pebisnis dari hasil usaha/penjualan sebagai Pundi-pundi
Sorga yaitu sebesar Rp 1.547.550 - Rp 154.755= Rp 1.392.795, uang Sorga ini
tidak boleh di kutak-katik selama 1 siklus usaha. uang Sorga ini hanya boleh kita gandakan kembali agar menjadi
lebih banyak lagi.
Pundi-pundi
uang Sorga Pebisnis sebesar Rp 1.392.795 ini, baru bisa kita gandakan dengan melakukan
kembali Belanja Produk 100 BP = Rp 750.000 di bulan ke-6 (dibulan ke-1 siklus berikutnya yang ke-2) bila menerapkan ada dalam 5 bulan Siklus Uang Modal (SUM). Jadi dengan demikian kegiatan usaha/bisnis
berlangsung terus menerus dari siklus 1 ke siklus ke-2 ke siklus berikut
berikutnya di sepanjang tahun disetiap nama bulannya.
Jadi setiap satu
siklus usaha/bisnis ada diterapkan dalam 5 bulan, siklus ke-1 ada di bulan ke-1
s/d bulan ke-5, siklus ke-2 ada di bulan ke-5 s/d bulan
ke-9, siklus ke-3 ada di bulan ke-9 s/d bulan ke-1 tahun berikutnya, demikian terus
menerus siklus berganti siklus usaha tetap berjalan terus.
Di siklus ke-1
saja selama 5 bulan, uang modal Rp 3.000.000 harus sudah terkumpul dan habis
terpakai belanja produk di 4 bulan (4 kali belanja) = 4 x Rp 750.000 = Rp
3.000.000.
Rata-rata
keuntungan penjualan setiap bulan adalah 15,33% (keuntungan tertinggi adalah
23%, dan keuntungan terendah adalah 7,67%, sehingga rata-rata keuntungan adalah
[(23% + 7,67%) / 2] = 15,33% disetiap bulan).
Total
keseluruhan perpuluhan untuk Tuhan dari uang Sorga ini selama 4 bulan (di 5
bulan siklus ke-1) adalah = Rp 45.000 + Rp 85.500 + Rp 121.950 + Rp 154.755 =
Rp 407.205 yang jauh nilainya lebih besar jika dihitung perpuluhan dari
keuntungan usaha menurut hitungan perpuluhan biasa, sebagai berikut:
Total
perpuluhan hitungan biasa selama 4 bulan = 10% x [4 x {(Rp 750.000 x 15,33%) +
Rp 750.000}] atau = 10% x {(Rp 3.000.000
x 15,33%) + Rp 3.000.000} = 10% x Rp 3.459.900 = Rp 345.990.
Lebih rinci
hitungan Uang Sorga Pebisnis yang didapat adalah berikut ini:
Total penjualan
produk disetiap bulan jika semua laku = Rp 750.000 + (15,33% x Rp 750.000) = Rp
750.000 + Rp 114.975 = Rp 864.975.
Tapi di setiap
bulan, produk hanya habis terjual 52% = Rp 450.000.
Total produk yang
terjual 52% itu, selama 4 bulan = 4 x Rp 450.000 = Rp 1.800.000.
Di setiap
bulan, ada sisa produk yang belum terjual sebesar Rp 864.975 – Rp 450.000 = Rp
414.975.
Total sisa
produk yang belum terjual selama 4 bulan = 4 x Rp 414.975 = Rp 1.659.900.
Total
Pundi-pundi uang Sorga Pebisnis sebesar Rp 1.392.795.
Total uang
Sorga + nilai rupiah sisa produk selama 4 bulan = Rp 1.392.795 + Rp Rp
1.659.900 = Rp 3.052.695
Bila nilai Rp
3.052.695 ini ditambahkan dengan total perpuluhan uang Sorga Pebisnis untuk Tuhan selama
4 bulan yang Rp 407.205 akan didapat Total keseluruhan uang Sorga Pebisnis bersama
keuntungan yang didapat yaitu Rp 3.052.695 + Rp 407.205 = Rp 3.459.900.
Nilai Rp
3.459.900 ini sama dengan nilai keseluhan pendapatan jika semua barang habis
terjual dalam 4 bulan dari pemakaian modal Rp 3.000.000 selama 5 bulan (1
siklus) tersebut, yaitu = Modal + keuntungan = {Rp 3.000.000 + (15,33% x Rp
3.000.000)} = Rp 3.000.000 + Rp 459.900 = Rp 3.459.900.
Akhirnya, si pengusaha/pebisnis
dengan kerja kerasnya dan dengan mengandalkan Tuhan, ia telah memperoleh
kesuksesaan dalam financial, kebahagiaan hidup menyukakan hati Tuhan.
Kesuksesan Penerapaan Uang Sorga Pebisnis:
Ada beberapa poin penting yang didapat dalam menerapkan Uang Sorga Pebisnis ini, yaitu:
1. 1. Telah memberi
untuk Tuhan berupa perpuluhan yang lebih dari semestinya, tetapi tidak terlalu
lebih. Yang seharusnya perpuluhan Rp 345.990, tapi telah dapat memberi lebih yaitu
sebesar Rp 407.205.
2. 2. Si pebisnis
masih bisa belanja produk di bulan ke-5 atau di bulan ke-1 siklus berikutnya
dengan memakai uang Pundi-pundi Sorga yang terkumpul Rp 1.392.795.
3. 3. Sisa produk
yang belum terjual, masih memungkinkan bisa dijual lagi:
-
Sisa produk
bulan ke-2 bisa terjual di bulan ke-3
-
Sisa produk
bulan ke-2 dan ke-3 bisa terjual di bulan ke-4
-
Sisa produk
bulan ke-2, ke-3 dan ke-4 bisa terjual di bulan ke-5
- Sisa produk
bulan ke-2, ke-3, ke-4 dan bulan ke-5 (bulan ke-1 siklus berikutnya) bisa terjual di
bulan ke-6 (bulan ke-2 siklus berikutnya).
4. 4. Usaha/Bisnis
mengalami “next to the level business” di siklus-siklus berikutnya di sepanjang tahun:
-
Dari siklus 1
(bulan ke-1 s/d bulan ke-5) ke siklus 2 (bulan ke-5 s/d bulan ke-9).
-
Dari siklus 2
(bulan ke-5 s/d bulan ke-9) ke siklus 3 (bulan ke-9 s/d bulan ke-1 tahun berikutnya).
-
Dan seterusnya
hingga siklus ke-n yang tak terbatas.
5. 5. Si pebisnis/konsultan
akan memperoleh banyak keuntungaan, apalagi bila ia mampu berbelanja 150 BP (sekitar
150 x Rp 7.500 = Rp 1.125.000) setiap bulannya, maka ia akan memperoleh hadiah
bulanan berupa diskon -50% untuk 1 produk (hadiah bulanan ini jika dijual akan
menjadi uang Sorga lagi), biasanya member membeli produk BC yang harga mahal
agar besar dapat potongan harganya (jika produk BC ini dijual akan menjadi uang
Sorga Pebisnis lagi), ia juga akan memperoleh deposit rupiah akibat dari banyaknya member lain dari
satu jaringan bisnis yang sama yang aktif berbelanja di bulan kemarin (deposit rupiah ini bisa dipakai untuk uang belanja produk di bulan sedang berjalan), bila level konsultan meningkat akan memungkinkan ia memperoleh
komisi dan atau reward dari perusahaan atau dapat banyak hadiah besar lainnya, bahkan
bisa ikut jalan-jalan keliling dunia, conference ke luar negeri.
Kesimpulan:
Dari uraian
diatas dapat kita tarik kesimpulan, sebagai berikut:
1.
Prinsip ‘Financial
spiritual’ menekankan perlunya pemakaian modal “capital future”, cukup menyediakan
modal hanya Rp 3.000.000 saja dalam rentang waktu 5 bulan, (modal disediakan bukan
di awal bulan, tapi modal ada selama masa 5 bulan), jadi di setiap bulan
disediakan modal sebesar Rp 750.000, bukanlah Rp 937.500.
Total modal selama 5 bulan yang seharusnya adalah 5 x
Rp 750.000 = Rp 3.750.000 (karena 1 BP = 7.500, dan 100 BP = 750.000), tapi selama
5 bulan cukup modal hanya Rp 3.000.000 saja, bila menerapkan 5 bulan Siklus
Uang Modal (SUM).
2.
Si pebisnis telah
memperoleh keuntungan modal sebesar Rp 750.000. Dan dalam menjalankan usaha, si
pebisnis telah menerapkan berbelas kasih dengan “memberi”
performa harga jual sehingga akan memperoleh keuntungan penjualan rata-rata
sebesar 15,33% per bulannya.
Keuntungan penjualan rata-rata dalam 5 bulan = (n-1) x
15,33% = (5-1) x 15,33% = 4 x 15,33% = 61,32%.
Bisnis dibuat bersiklus (circular business), bahwa
“bulan terakhir bisnis di suatu siklus menjadi bulan awal bisnis di siklus
berikutnya”, sehingga dalam 1 tahun ada 3 siklus bisnis bila menerapkan ada Siklus Uang Modal (SUM), dalam 5 bulan yaitu:
-
Siklus I :
bulaan ke-1 s/d bulan ke-5
-
Siklus II :
bulaan ke-5 s/d bulan ke-9
-
Siklus III :
bulaan ke-9 s/d bulan ke-1 tahun berikutnya.
3.
Uang Sorga Pebisnis tidak akan pernah habis, selalu lebih baik (bertambah banyak lagi) dari sebelumnya,
seiring berjalannya hari yang dilalui, bulan berganti bulan, tahun berganti
tahun, namun Uang Sorga Pebisnis akan berkembang terus.
4.
Bisnis yang
menerapkan prinsip ‘financial spiritual’, bisnisnya takkan pernah collaps atau
bangkrut. Bisnis jalan terus dalam keberuntungannya, sehingga uang/harta
kekayaan akan terkumpul sedikit demi sedikit dan akhirnya akan membukit tambah
banyak menjadi semakin kaya sebagai kumpulan harta di Sorga.
(Nats di atas merupakan kelanjutan
dari nats Kejadian 26:12 di pembahasan sebelumnya).
Dan akhirnya, siapa pun yang ikut menjadi
pengusaha/pebisnis oriflame dengan memakai konsep Pundi-pundi uang
Sorga Pebisnis dalam financial spiritual ini, ia akan akan menjadi orang kaya dan
berbahagia yang menyukakan hati Tuhan.
Ul
15:4 Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh
TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu untuk menjadi milik pusaka.
Untuk mendukung materi tulisan ini, pembaca dapat
melihat tulisan dari penulis tentang Siklus Uang Modal (SUM) dan Siklus Harga
Produk (SHP) di website yang sama, di https://pmdsesawiak.blogspot.com/2018/12/siklus-uang-modal-sum-dan-siklus-harga.html, dan juga https://pmdsesawiak.blogspot.com/2018/12/orderan-produk-bisnis-oriflame.html
NATS FIRMAN TUHAN
TENTANG RESEP ANTI MISKIN
Kejadian
26: 12-13
26:12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan
dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
26:13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan
kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.
Maleakhi
3: 10-12
3:10 Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam
rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman
TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap i langit dan mencurahkan j berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang
pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
3:12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu
berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.
2:25 Aku akan memulihkan kepadamu
tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip,
tentara-Ku yang besar yang
Kukirim ke antara kamu.
Janji ini
tergantung pada kerendahan hati dan kesetiaan umat Allah kepada-Nya. Jikalau
mereka menjadi sombong dan kembali kepada jalan-jalan dosa, berkat-berkat Allah
akan ditahan dan hukuman-Nya akan menyusul.
2:26
Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi
kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama
TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan
umat-Ku tidak akan menjadi malu
lagi
untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar