CARA MEMPROGRES VERTIKAL NADA NADA
MUSIK ORCHESTRA
(Oleh : SR.Pakpahan,SST)
Suatu lagu yang diciptakan dan sudah dipublish oleh si komposer dapat dipakai lagi oleh seorang aranger untuk merubah atau mengkonversi lagu tersebut menjadi lagu orchestra bila saja si/sang aranger mengetahui nada nada di suatu bar katakanlah di bar 10 atau bar 11 merupakan gugusan nada trebel atau bass, dan di bar tersebut bisa diketahuinya progres level nada keberapa ia, apakah progress nadanya ke-1, atau progres ke-2, atau progres ke-3 nada.
Bila kita tidak tahu suatu gugusan nada dari bagian lagu yang kita ciptakan itu progres keberapa ia, dan tidak tahu gugusan nada itu apakah trebel atau bass, maka sebaiknya tidak usah membuat lagu tersebut menjadi lagu orchestra. cukuplah lagu tersebut seperti itu adanya.
Bila seseorang memberi kepada aranger berupa sebuah partiture lagu yang isinya part/bagian dari score yang hanya berupa notasi balok atau notasi angka lagu nada vokal saja, dapatkah si aranger tersebut menciptakan lagu orchestra dari notasi lagu tersebut? Tentu saja bisa ya, bisa tidak, itu tergantung dari keahlian si aranger .dalam mencipta lagu orchestra, sumber lagu tersebut harus diaransemen terlebih dahulu untuk mendapatkan bagian bagian komposisi nada vokalnya dalam gugusan nada nada trebel vokal maupun nada nada bass vokal di progres akord nadanya masing masing. Kalau dari PMD, hal demikian tidaklah terlalu sulit untuk mengaransemen sebuah lagu. Teknik,/metode mengaransemen sebuah lagu yang dipakai dengan menggunakan metode Fifty fifty Composition to Arrangement akan dibahas di tutorial tersendiri.
Sebelum kita masuk pembahasa progressi akord pada musik orchestra, ada baiknya kita terlebih dahulu memahami dan menguasai apa itu Tangga Nada Mayor/Minor, Akord Mayor/Minor, dan Progressi Akord Tangga Nada Mayor/Minor.
Tangga Nada Mayor
Nada nada yang memiliki susunan interval/jarak antar nada yang tertentu menurut tangga nadanya pada suatu lagu akan dapat dinyanyikan atau dimainkan dengan alat/instrumen musik dengan harmonis dan indah. Nada-nada ini membentuk ciri khasnya tersendiri yang telah progres sesuai akord-akordnya.
Sehingga tangga nada merupakan akar atau pondasi dari susunan nada-nada yang dinyanyikan atau dimainkan dengan alat/instrument musik.
Tangga nada yang dibahas pada buku ini dan buku-buku series selanjutnya adalah tangga nada mayor dan tangga nada minor. Tangga nada mayor dan minor merupakan tangga nada dasar sebagai pondasi dari semua susunan perkembangan tangga nada lainnya yang lebih rumit.
Adapun ketentuan interval/jarak antar nada sehingga tersusun tangga nada mayor adalah:
1 1 ½ 1 1 1 ½
Sebagai contoh, jika tangga nada mayor diterapkan pada suatu lagu dengan nada dasar C=1, maka susunan tangga nada C mayor adalah sebagai berikut:
C D E F G A B C’
1 1 ½ 1 1 1 ½
Untuk merubahnya menjadi tangga nada mayor dengan nada dasar G=1, maka susunan tangga nada G mayor adalah sebagai berikut:
G A B C’ D’ E’ F#’ G’
1 1 ½ 1 1 1 ½
Demikian berlaku hal yang sama juga untuk nada dasar lainnya pada penyusunan tangga nada mayor tetap harus memenuhi interval atau jarak antar nadanya adalah: 1 1 ½ 1 1 1 ½Akord Mayor
Pada dasarnya tangga nada berfungsi untuk menyusun komposisi ritme dan melodi dari suatu lagu yang dinyanyikan atau dimainkan alat/instrument musik. Tangga nada berfungsi juga untuk membentuk susunan akord dan progresi akord. Akord dan progresi akord ini berfungsi juga untuk membentuk komposisi ritme dan melodi suatu lagu yang akan diciptakan/diaransemen.
Akord adalah suatu susunan nada-nada dari suatu tangga nada dengan sebuah pola interval/jarak tertentu atau dengan pemilihan nada nada tertentu yang harmonis. Sehingga akord merupakan kunzip (bagian) dari tangga nada nada dasar yang ektrak.
Akord dasar (natural) terdiri dari 3 nada yang merupakan bagian dari tangga nada nada dasarnya yang disusun dari nada ke: 1 - 3 - 5 dari tangga nada nada dasarnya. Sehingga untuk Akord Mayor disusun dari nada ke 1 - 3 - 5 dari tangga nada mayornya.
Contoh cara menyusun akord mayor C=1 yaitu yang merupakan nada ke 1 – 3 – 5 dari tangga nada C mayor adalah:
dari 1 2 3 4 5 6 7 1’
C D E F G A B C’
Jadi nada nada akord C mayor adalah nada ke 1 - 3 -5 yaitu nada nada C E G
Progresi Akord Tangga Nada Mayor
Progresi akord adalah susunan dari beberapa akord yang digerakkan/berpindah pada suatu lagu yang sesuai dengan nada dasar yang digunakan pada lagu tersebut sehingga ritme dan melodinya menjadi indah dan harmonis.
Ketentuan untuk menentukan susunan progresi akord mayor adalah sebagai berikut:
Nada ke:
I Mayor – II Minor – III Minor – IV Mayor – V Mayor – VI Minor – VII Minor Diminished
Sebagai contoh untuk menyusun progresi akord C Mayor (C=1) adalah :
C mayor – D Minor – E Minor – F Mayor – G Mayor – A Minor – B Minor Diminished
Penyusunan progresi akord didasarkan pada tangga nada yang digunakan sebagai nada dasar dan nada nada lain yang membentuknya. Sebagai contoh penyusunan progresi akord C Mayor (C=1), maka susunan nad-nada yang digunakan adalah nada-nada yang ada terdapat pada tangga nada C mayor yang disusun dari masing masing akordnya yang terkandung pada tangga nada C mayor, susunannya adalah sebagai berikut:
Urutan Nada
|
Akord
|
Nada-nada yang membentuk
|
I
II
III
IV
V
VI
VII
|
C Mayor
D Minor
E Minor
F mayor
G mayor
A Minor
B Minor Diminished
|
C – E – G ( 1 – 3 – 5 )
D – F – A ( 2 – 4 – 6 )
E – G – B ( 3 – 5 – 7 )
F – A – C’ ( 4 – 6 – 1’ )
G – B – D’ ( 5 – 7 – 2’ )
A – C’ – E’ ( 6 – 1’ – 3’ )
B – D’ – F’ ( 7 – 2’ – 4’ )
|
Tangga nada mayor, akordnya dan progresi akordnya ini dapat kita terapkan pada pembuatan lagu orchestra yang akan kita ciptakan.
Tangga Nada Minor
Tangga nada minor adalah susunan nada-nada yang memiliki interval/jarak antar nada yang tertentu menurut tangga nadanya sehingga terbentuk ciri khasnya tersendiri yang telah progress menurut akordnya.
Ketentuan interval/jarak antar nada sehingga tersusun tangga nada minor adalah sebagai berikut:
1 ½ 1 1 ½ 1 1
Sebagai contoh, jika susunan interval/jarak nada tersebut diterapkan pada lagu dengan nada dasar A=1, maka terbentuk susunan tangga nada A Minor sebagai berikut:
A B C D E F G A’
1 ½ 1 1 ½ 1 1
Untuk merubahnya menjadi tangga nada minor dengan nada dasar D=1, maka susunan tangga nada D Minor adalah sebagi berikut:
D E F G A Bb C’ D’
1 ½ 1 1 ½ 1 1
Demikian juga berlaku hal yang sama untuk nada dasar lainnya pada penyusunan tangga nada minor tetap harus tetap mengikuti ketentuan jarak/interval antar nadanya yaitu: 1 ½ 1 1 ½ 1 1.
Akord Minor
Akord dasar (natural) minor juga terdiri dari 3 nada yang merupakan bagian dari tangga nada nada dasarnya yang disusun dari nada ke: 1 - 3 - 5 dari tangga nada nada dasarnya.
Akord minor disusun dari nada ke 1 - 3 - 5 dari tangga nada minornya.
Contoh cara menyusun akord minor A=1 yaitu yang merupakan nada ke 1 – 3 – 5 dari tangga nada A minor adalah:
6 7 1’ 2’ 3’ 4’ 5’ 6’
A B C’ D’ E’ F’ G’ A’
Jadi nada nada akord A minor adalah nada ke 1 - 3 -5 yaitu nada nada A C’ E’
Cara lain untuk menentukan susunan akord minor dapat dibentuk melalui akord mayornya yang nada ke-3nya diturunkan setengah nada. Jadi akord minor dapat disusun dari nada ke: 1 – 3b – 5 dari akord mayornya.
Contoh dari penyusunan akord mayor A=1, susunan tangga nadanya adalah
6 7 1'# 2' 3' 4'# 5' 6'
A B C'# D' E' F'# G' A
1 1 ½ 1 1 1 ½
6 7 1'# 2' 3' 4'# 5' 6'
A B C'# D' E' F'# G' A
1 1 ½ 1 1 1 ½
Nada nada akord A mayornya adalah nada ke 1 -3 -5 yaitu nada 6 – 1’# - 3’ atau A - C’# - E’,
Maka untuk mendapatkan akord A minornya adalah dengan menurunkan nada ke-3nya setengah nada dari akord mayornya sehingga susunan nadanya menjadi 6 – 1’ – 3’ atau A – C’ – E’ yang merupakan akord A minornya.
Progresi Akord Tangga Nada Minor
Ketentuan untuk menentukan susunan progresi akord minor adalah sebagai berikut:
Nada ke:
I Minor – II Minor Diminished – III Mayor – IV Minor – V Minor – VI Mayor – VII Mayor
Sebagai contoh untuk menyusun progresi akord A minor (A=1) adalah :
A Minor – B Minor Diminished – C Mayor – D Minor – E Minor – F Mayor – G Mayor
Penyusunan progresi akord minor juga didasarkan pada tangga nada yang digunakan sebagai nada dasar dan nada nada lain yang membentuknya. Sebagai contoh penyusunan progresi akord A minor (A=1), maka susunan nad-nada yang digunakan adalah nada-nada yang ada terdapat pada tangga nada A minor yang disusun dari masing masing akordnya yang terkandung pada tangga nada A minor, susunannya adalah sebagai berikut:
Urutan Nada
|
Akord
|
Nada-nada yang membentuk
|
I
II
III
IV
V
VI
VII
|
A Minor
B Minor Diminished
C Mayor
D Minor E Minor F Mayor G Mayor |
A – C’ – E’ ( 6 – 1’ – 3’ )
B – D’ – F’ ( 7 – 2’ – 4’ )
C’ – E’ – G’ ( 1’ – 3’ – 5’ )
D’ – F’ – A’ ( 2’ – 4’ – 6’ )
E’ – G’ – B’ ( 3’ – 5’ – 7’ )
F’ – A’ – C’’ ( 4’ – 6’ – 1’’ )
G’ – B’ – D’’ ( 5’ – 7’ – 2’’ )
|
Tangga nada minor, akordnya dan progresi akordnya ini juga dapat kita terapkan pada pembuatan lagu orchestra yang akan kita ciptakan.
Banyak para musisi menetapkan suatu metode atau cara cepat mengingat perubahan/penggantian suatu kunci akord ke kunci akord lainnya ketika sedang bermain musik agar kedengaran harmonis seperti sebagai berikut:
Untuk akord mayor:
ingat susunan progressi akordnya ada 7 yaitu: M m m M M m m, dimana M = Mayor, dan m = minor.
susunan progressi akord (M m m M M m m) ini sesuai pada susunan nada nada C D E F G A B (artinya C di mayor, D di minor, E di minor, F di mayor, G di mayor, A di minor, dan B di minor).
Jadi jika musik bermain awalnya memakai kunci akord C mayor, jika berikutnya maunya ke E maka kunci akordnya haruslah Em agar kedengaran harmonis, atau bila awalnya memakai kunci akord C mayor, berikutnya ke G maka kunci akordnya haruslah G agar kedengaran harmonis
Sedangkan untuk akord minor:
ingat susunan progressi akordnya ada 7 juga yaitu: m m M m m M M , dimana M = Mayor, dan m = minor.
susunan progressi akord (m m M m m M M ) ini sesuai pada susunan nada nada A B C D E F G (artinya A di minor, B di minor, C di mayor, D di minor, E di minor, F di mayor, dan G di mayor).
Jadi jika musik bermain awalnya memakai kunci akord Am, jika berikutnya maunya ke C maka kunci akordnya haruslah Cmayor agar kedengaran harmonis, atau bila awalnya memakai kunci akord Am, berikutnya ke G maka kunci akordnya haruslah G agar kedengaran harmonis.
Lain halnya bermain musik di PMD, dalam penentuan progressi akord cukup dibentuk dari nada nada yang merupakan susunan tangga nada dari nada dasar lagu yang dibuat sesuai dengan kaidah system progresi akord dan NPL (Nada Penjuru Lagu).
Cara cepat menggunakan progressi akord tangga nada pada suatu lagu orchestra
Untuk akord mayor:
ingat susunan progressi akordnya ada 7 yaitu: M m m M M m m, dimana M = Mayor, dan m = minor.
susunan progressi akord (M m m M M m m) ini sesuai pada susunan nada nada C D E F G A B (artinya C di mayor, D di minor, E di minor, F di mayor, G di mayor, A di minor, dan B di minor).
Jadi jika musik bermain awalnya memakai kunci akord C mayor, jika berikutnya maunya ke E maka kunci akordnya haruslah Em agar kedengaran harmonis, atau bila awalnya memakai kunci akord C mayor, berikutnya ke G maka kunci akordnya haruslah G agar kedengaran harmonis
Sedangkan untuk akord minor:
ingat susunan progressi akordnya ada 7 juga yaitu: m m M m m M M , dimana M = Mayor, dan m = minor.
susunan progressi akord (m m M m m M M ) ini sesuai pada susunan nada nada A B C D E F G (artinya A di minor, B di minor, C di mayor, D di minor, E di minor, F di mayor, dan G di mayor).
Jadi jika musik bermain awalnya memakai kunci akord Am, jika berikutnya maunya ke C maka kunci akordnya haruslah Cmayor agar kedengaran harmonis, atau bila awalnya memakai kunci akord Am, berikutnya ke G maka kunci akordnya haruslah G agar kedengaran harmonis.
Lain halnya bermain musik di PMD, dalam penentuan progressi akord cukup dibentuk dari nada nada yang merupakan susunan tangga nada dari nada dasar lagu yang dibuat sesuai dengan kaidah system progresi akord dan NPL (Nada Penjuru Lagu).
Rancangan Progresi Akord yang Sesuai Untuk Lagu Orchestra
Dalam menciptakan suatu lagu Orchestra, kita harus mengerti dan menguasai proses-proses yang dilakukan mulai dari saat merancang/menyusun nada nada vokal lagu menurut NPL (Nada Penjuru Lagu), menyusun komposisi nada nada di masing masing instrumen musik Orchestra menurut IPM (Instrumen Penjuru Musik), hingga berikutnya sekarang kita akan menggandakan nada nada atau melakukan progres vertikal nada nada yang saling harmonis agar menghasilkan suatu struktur bangunan musik orchestra yang indah, megah, dan ringan yang berisikan keselarasan emotional melodi dengan brain ritme, dan keselarasan attitude harmony dengan faith percussion dari virtual instrumen instrumen yang dipakai, dan telah memenuhi kaidah system progresi akord dari nada nada yang terbentuk sesuai dengan tangga nada dari nada dasarnya lagu orchestra tersebut.
Banyaknya nada penggandaan menurut sistem progres vertikal progresi akord nada musik Orchestra yang dibuat pada suatu komposisi nada suatu instrumen orchestra ini tergantung dari banyaknya instrumen vokal yang digunakan.
Dalam menentukan kualitas progresi akord, ada rumus yang dipakai dalam menentukan banyaknya maksimal penggandaan nada di suatu gugusan nada suatu instrumen bass maupun trebel yaitu:
P max = (iV/2) + 1
dimana :
P max = maksimal banyaknya penggandaan nada pada progres vertikal gugusan nada instrumen bass maupun trebel.
iV = jumlah instrumen Vokal yang digunakan dalam musik.
Dengan demikian, Jika hasil P max merupakan bilangan desimal atau pecahan, maka hasilnya dibulatkan ke bawah.
Jadi bila progress level nada ada di progress ke-1 dan jumlah instrumen vokal ada sebanyak 4 jenis, maka maksimal nada ganda yang diperbolehkan maksimal ada sebanyak 3 buah nada (Triad). Bila progres ke-1 tersebut pada gugusan nada trebel vokal, maka komposisi nada ganda pada instrumen trebel lainnya belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (masih alami setangkai memuat 3 nada), sedangkan pada instrumen bass lainnya sudah mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir di progress ke-1 nya (setangkai memuat 3 nada, dengan nada ganda nada turunan akhir telah diturunkan).
Bila progres ke-1 tersebut pada gugusan nada bass vokal, maka komposisi nada ganda pada instrumen trebel lainnya dan instrumen bass lainnya sama sama belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (masih alami setangkai memuat 3 nada), penurunan nada ganda nada turunan akhir baru akan terjadi di progres ke-2.
Dengan bergeraknya/berubahnya kunci akord di sepanjang nada nada lyric lagu yang diikuti oleh perubahan progress level nada akan membuat semakin rendahnya frekwensi nada ganda (turunan nada) yang harmonis mengikuti nada tunggalnya (induk nada) di progres level nada tersebut.
Komposisi nada ganda instrumen bass dan instrumen trebel akibat progres gugusan nada bass vokal
Bila progress level nada ada di progress ke-1 gugusan nada bass vokal, maka komposisi nada ganda pada instrumen trebel lainnya dan instrumen bass lainnya sama sama belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (masih alami setangkai memuat 3 nada), penurunan nada ganda nada turunan akhir baru akan terjadi di progres ke-2.
Dengan bergeraknya/berubahnya kunci akord di sepanjang nada nada lyric lagu yang diikuti oleh perubahan progress level nada akan membuat semakin rendahnya frekwensi nada ganda (turunan nada) yang harmonis mengikuti nada tunggalnya (induk nada) di progres level nada tersebut.
Komposisi nada ganda pada instrumen penentu dan instrumen bukan penentu akibat progres gugusan nada bass /trebel vokal.
Pada instrumen penentu dan bukan penentu memiliki banyaknya nada ganda pada instrumen bass jumlahnya sama dengan banyaknya nada ganda pada instrumen trebel di progress level nada yang ada, akan tetapi bila progres level nada ada di progres ke-1 gugusan nada trebel vokal, maka instrumen bass dari instrumen penentu dan bukan penentu akan memiliki komposisi nada ganda nada turunan akhir yang lebih rendah dari nada turunan akhir instrumen trebel. Dengan kata lain, pada komposisi nada ganda instrumen trebel belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (nada ganda masih alami), sedangkan pada instrumen bass sudah akan mendapat penurunan nada ganda akhir di progress ke-1 nya.
Atau bila progres level nada suatu gugusan nada bass vokal ada di progress ke-1, dan jumlah instrumen vokal ada sebanyak 4 buah, maka dari jumlah instrumen vokal ini akan menentukan jumlah nada ganda yang dibuat untuk instrumen trebel maupun bass akan sebanyak maksimal 3 buah (triad) nada nada yang saling harmonis di timing permainan yang sama. Lalu instrumen bass dari instrumen penentu dan bukan penentu akan memiliki komposisi nada ganda nada turunan akhir yang sama tinggi dengan nada ganda nada turunan akhir instrumen trebel. Dengan kata lain, komposisi nada ganda pada instrumen trebel dan instrumen bass belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (nada ganda masih alami), penurunan nada ganda nada akhir baru akan terjadi di progress ke-2 nya.
Bila dalam permainan musik orchestra ada memiliki 4 jenis instrumen vokalnya, ini akan mengakibatkan jumlah penggandaan nada yang diperbolehkan maksimal sebanyak 3 nada (triad). Bisa saja dan ini langkah yang lebih baik bila membuat jumlah penggandaan nada pada instrumen bukan penentu sebanyak 2 buah nada (duplet) yang saling harmonis, dan pada instrumen penentu sebanyak 3 buah nada (triad) yang saling harmonis, instrumen bukan penentu akan memiliki lebih sedikit kurang satu buah nada dibanding yang dimiliki instrumen penentu, tetapi instrumen bass maupun trebel tetaplah memiliki jumlah nada ganda yang sama.
Dalam menentukan kualitas progresi akord nada nada instrumen bukan penentu, dipakai rumus dalam menentukan banyaknya maksimal penggandaan nada di suatu gugusan nada suatu instrumen bass maupun trebel yaitu:
Pnd = (iV/2)
dimana :
Pnd = maksimal banyaknya penggandaan nada pada progres vertikal gugusan nada instrumen bukan penentu di bass maupun trebel.
iV = jumlah instrumen Vokal yang digunakan dalam musik.
Sedangkan rumus dalam menentukan kualitas progresi akord nada nada instrumen penentu dalam menentukan banyaknya maksimal penggandaan nada di suatu gugusan nada bass maupun trebel yaitu:
Pd = (iV/2) + 1
dimana :
Pd = maksimal banyaknya penggandaan nada pada progres vertikal gugusan nada instrumen penentu di bass maupun trebel.
iV = jumlah instrumen Vokal yang digunakan dalam musik.
Jika hasil Pnd max atau Pd max merupakan bilangan desimal atau pecahan, maka hasilnya dibulatkan ke bawah.
Dengan demikian didapat suatu persamaan matematis antara kualitas progressi akord nada-nada instrumen bukan penentu dengan instrumen penentu, yaitu:
Pd = Pnd + 1
Bersambung ...
Ke PEMAHAMAN PADA KUALITAS KOMPOSISI NADA NADA MUSIK ORCHESTRA
Artikel selanjutnya sudah pindah alamat url website:
http://www.PmdPooOrchestra.blogspot.com
Banyaknya nada penggandaan menurut sistem progres vertikal progresi akord nada musik Orchestra yang dibuat pada suatu komposisi nada suatu instrumen orchestra ini tergantung dari banyaknya instrumen vokal yang digunakan.
Dalam menentukan kualitas progresi akord, ada rumus yang dipakai dalam menentukan banyaknya maksimal penggandaan nada di suatu gugusan nada suatu instrumen bass maupun trebel yaitu:
P max = (iV/2) + 1
dimana :
P max = maksimal banyaknya penggandaan nada pada progres vertikal gugusan nada instrumen bass maupun trebel.
iV = jumlah instrumen Vokal yang digunakan dalam musik.
Dengan demikian, Jika hasil P max merupakan bilangan desimal atau pecahan, maka hasilnya dibulatkan ke bawah.
Jadi bila progress level nada ada di progress ke-1 dan jumlah instrumen vokal ada sebanyak 4 jenis, maka maksimal nada ganda yang diperbolehkan maksimal ada sebanyak 3 buah nada (Triad). Bila progres ke-1 tersebut pada gugusan nada trebel vokal, maka komposisi nada ganda pada instrumen trebel lainnya belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (masih alami setangkai memuat 3 nada), sedangkan pada instrumen bass lainnya sudah mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir di progress ke-1 nya (setangkai memuat 3 nada, dengan nada ganda nada turunan akhir telah diturunkan).
Bila progres ke-1 tersebut pada gugusan nada bass vokal, maka komposisi nada ganda pada instrumen trebel lainnya dan instrumen bass lainnya sama sama belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (masih alami setangkai memuat 3 nada), penurunan nada ganda nada turunan akhir baru akan terjadi di progres ke-2.
Komposisi nada ganda instrumen bass dan instrumen trebel akibat progres gugusan nada trebel vokal
bila progress level nada ada di progress ke-1 dan jumlah instrumen vokal ada sebanyak 4 jenis, maka maksimal nada ganda ada sebanyak 3 buah nada (Triad). Bila progres ke-1 tersebut pada gugusan nada trebel vokal, maka komposisi nada ganda pada instrumen trebel lainnya belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (masih alami setangkai memuat 3 nada), lalu pada instrumen bass lainnya sudah mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir di progress ke-1 nya (setangkai memuat 3 nada, dengan nada ganda nada turunan akhir telah diturunkan)
Dengan bergeraknya/berubahnya kunci akord di sepanjang nada nada lyric lagu yang diikuti oleh perubahan progress level nada akan membuat semakin rendahnya frekwensi nada ganda (turunan nada) yang harmonis mengikuti nada tunggalnya (induk nada) di progres level nada tersebut.
Bila progress level nada ada di progress ke-1 gugusan nada bass vokal, maka komposisi nada ganda pada instrumen trebel lainnya dan instrumen bass lainnya sama sama belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (masih alami setangkai memuat 3 nada), penurunan nada ganda nada turunan akhir baru akan terjadi di progres ke-2.
Dengan bergeraknya/berubahnya kunci akord di sepanjang nada nada lyric lagu yang diikuti oleh perubahan progress level nada akan membuat semakin rendahnya frekwensi nada ganda (turunan nada) yang harmonis mengikuti nada tunggalnya (induk nada) di progres level nada tersebut.
Pada instrumen penentu dan bukan penentu memiliki banyaknya nada ganda pada instrumen bass jumlahnya sama dengan banyaknya nada ganda pada instrumen trebel di progress level nada yang ada, akan tetapi bila progres level nada ada di progres ke-1 gugusan nada trebel vokal, maka instrumen bass dari instrumen penentu dan bukan penentu akan memiliki komposisi nada ganda nada turunan akhir yang lebih rendah dari nada turunan akhir instrumen trebel. Dengan kata lain, pada komposisi nada ganda instrumen trebel belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (nada ganda masih alami), sedangkan pada instrumen bass sudah akan mendapat penurunan nada ganda akhir di progress ke-1 nya.
Atau bila progres level nada suatu gugusan nada bass vokal ada di progress ke-1, dan jumlah instrumen vokal ada sebanyak 4 buah, maka dari jumlah instrumen vokal ini akan menentukan jumlah nada ganda yang dibuat untuk instrumen trebel maupun bass akan sebanyak maksimal 3 buah (triad) nada nada yang saling harmonis di timing permainan yang sama. Lalu instrumen bass dari instrumen penentu dan bukan penentu akan memiliki komposisi nada ganda nada turunan akhir yang sama tinggi dengan nada ganda nada turunan akhir instrumen trebel. Dengan kata lain, komposisi nada ganda pada instrumen trebel dan instrumen bass belum mendapat penurunan nada ganda nada turunan akhir (nada ganda masih alami), penurunan nada ganda nada akhir baru akan terjadi di progress ke-2 nya.
Bila dalam permainan musik orchestra ada memiliki 4 jenis instrumen vokalnya, ini akan mengakibatkan jumlah penggandaan nada yang diperbolehkan maksimal sebanyak 3 nada (triad). Bisa saja dan ini langkah yang lebih baik bila membuat jumlah penggandaan nada pada instrumen bukan penentu sebanyak 2 buah nada (duplet) yang saling harmonis, dan pada instrumen penentu sebanyak 3 buah nada (triad) yang saling harmonis, instrumen bukan penentu akan memiliki lebih sedikit kurang satu buah nada dibanding yang dimiliki instrumen penentu, tetapi instrumen bass maupun trebel tetaplah memiliki jumlah nada ganda yang sama.
Dalam menentukan kualitas progresi akord nada nada instrumen bukan penentu, dipakai rumus dalam menentukan banyaknya maksimal penggandaan nada di suatu gugusan nada suatu instrumen bass maupun trebel yaitu:
Pnd = (iV/2)
dimana :
Pnd = maksimal banyaknya penggandaan nada pada progres vertikal gugusan nada instrumen bukan penentu di bass maupun trebel.
iV = jumlah instrumen Vokal yang digunakan dalam musik.
Sedangkan rumus dalam menentukan kualitas progresi akord nada nada instrumen penentu dalam menentukan banyaknya maksimal penggandaan nada di suatu gugusan nada bass maupun trebel yaitu:
Pd = (iV/2) + 1
dimana :
Pd = maksimal banyaknya penggandaan nada pada progres vertikal gugusan nada instrumen penentu di bass maupun trebel.
iV = jumlah instrumen Vokal yang digunakan dalam musik.
Jika hasil Pnd max atau Pd max merupakan bilangan desimal atau pecahan, maka hasilnya dibulatkan ke bawah.
Dengan demikian didapat suatu persamaan matematis antara kualitas progressi akord nada-nada instrumen bukan penentu dengan instrumen penentu, yaitu:
Pd = Pnd + 1
Ke PEMAHAMAN PADA KUALITAS KOMPOSISI NADA NADA MUSIK ORCHESTRA
Artikel selanjutnya sudah pindah alamat url website:
http://www.PmdPooOrchestra.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar