RUMAH
TANGGA YANG TAAT
DAN
TAKUT AKAN TUHAN
PERMASALAHAN
RUMAH TANGGA DIMASA PERTUNANGAN.
Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. "
Manusia pertama Adam dan hawa diciptakan Allah menurut gambar dan rupa-Nya, dan Allah menempatkan manusia itu di taman Eden di sebelah timur.
Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. "
Manusia pertama Adam dan hawa diciptakan Allah menurut gambar dan rupa-Nya, dan Allah menempatkan manusia itu di taman Eden di sebelah timur.
Kejadian 2:8 Selanjutnya TUHAN
Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur ;
disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. 2:15 TUHAN Allah mengambil
manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan
dan memelihara taman itu.
Keluarga
adalah tempat di mana Tuhan dan gaya hidup Kerajaan Allah diperkenalkan. Dalam
keluarga dasar karakter seseorang akan diletakkan dan keluarga merupakan batu
penjuru dari masyarakat, gereja, bangsa, dan negara, jika keluarga kuat maka
gereja, bangsa dan negara akan menjadi kuat. Setiap rumah tangga kristen yang
merupakan bagian dari keluarga sudah seharusnya menempatkan Yesus Kristus
sebagai kepala rumah tangganya.
Ukuran
keberhasilan dari keluarga Kristen adalah bukan bahagia karena harta benda,
kedudukan dan kekayaan yang dimiliki, tetapi kemampuan kita menggenapi rencana
dan kehendak Tuhan akan jadi, sudah menjadi prioritas kita untuk membangun
keluarga yang Ilahi. Kita harus fokus dan benar-benar serius dalam membangun
sebuah keluarga yang kuat, oleh karena iblis dengan berbagai cara akan mencoba
untuk menghancurkan sebuah keluarga, Iblis bisa menghancurkan keluarga melalui
komunikasi, struktur keluarga yang tidak jelas dan keuangan. Iblis telah
berhasil menggoda rumah tangga pertama di bumi yaitu rumah tangga Adam-Hawa
melalui nafsu kedagingan, sehingga
mereka jatuh dalam dosa, perjanjian Allah telah mereka ingkari. Perjanjian Allah dengan
manusia pertama itu awalnya adalah sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan,
yaitu:
Kejadian 2:16 Lalu TUHAN Allah
memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini
boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 2:17 tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah
kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.
Tetapi manusia
pertama itu telah melanggar perintah dan tidak menepati perjanjiannya dengan
Allah, karena niat hatinya yang jahat menuruti hawa nafsu keinginan dagingnya,
manusia pertama itu lebih suka mematuhi perkataan Roh setan daripada Roh Allah
yang membuat manusia pertama itu jatuh ke dalam dosa ketika mereka memakan buah
pohon pengetahuan, dan inilah dosa awal yang menjalar kesemua orang hingga
sekarang ini, dan akibat pelanggaran janji ini maka manusia dan tanah bumi ada
di bawah kuasa kutukan.
Kejadian 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah
payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau
akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada
suamimu dan ia akan berkuasa atasmu. " 3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu:
"Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah
pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya,
maka terkutuklah tanah karena engkau;
dengan bersusah payah i engkau
akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: 3:18 semak duri dan
rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang
akan menjadi makananmu; 3:19 dengan berpeluh
engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi
menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau
akan kembali menjadi debu."
Allah membuat dua
pokok pohon kehidupan dan pengetahuan di tengah-tengah taman Eden itu dengan
maksud untuk menguji kesetiaan manusia kepada Allah, kebebasan hidup bagi
manusia Allah berikan dalam menentukan pilihan-pilihan yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Kutukan akibat dosa
awal yang didapat perempuan adalah "Susah payah waktu mengandung akan Allah
buat sangat banyak; dengan kesakitan perempuan akan melahirkan anaknya;
namun perempuan akan berahi kepada suaminya dan ia akan berkuasa atas istrinya. "
Rasa sakit disini tidak hanya sakit fisik
saja saat mau bersalin, tapi yang
dimaksud jauh lebih dari itu adalah perhatian dan perawatan yang tidak
berkesudahan dituntut dari seorang perempuan yang ikut merasakan sakit yang
dirasakan oleh anaknya. Ketika seorang anak jatuh dan terluka, ibunya akan
menderita juga. Apapun yang menimbulkan rasa sakit dan kesedihan pada anaknya
akan menyentuh hatinya seumur hidupnya. Bagian kedua dari
kutukan bagi perempuan adalah bahwa dia akan merindukan kasih dan pemeliharaan
dari suaminya, ingin diperlakukan dengan baik oleh suaminya, meski di bawah
kuasa suaminya tapi suaminya akan memerintah dia karena dia begitu sangat ingin
membuat suaminya bahagia dalam
pengabdian pada suaminya.
Kutukan
akibat dosa awal yang didapat pria adalah tanah bumi yang tandus, dengan
bersusah payah pria akan mencari rezeki
dari tanah yang diusahakan, semak duri dan rumput yang akan dihasilkan, dengan
berpeluh pria akan mencari makanan bagi anggota rumah tangganya.
Hidup dengan ukuran strata sosial-kemasyarakaan pada kekayaan membuat
banyak pria lebih memperhatikan pekerjaan mereka daripada keluarga atau agama
mereka. Seorang ayah sangat berharap keluarganya akan mengasihi dan menghormatinya
karena uang yang ia dapat bawa pulang ke rumah. Ketika kemampuan untuk
mendapatkan uang itu ditantang, ini dapat mengorbankan pekerjaan dan harga diri
seorang pria sebagai kepala rumah tangga. Seorang pria dalam situasi ini
dituntut untuk mengandalkan Pencipta-Nya, bukan pada kemampuannya sendiri.
Dengan demikian dia diarahkan masuk ke dalam hubungan yang lebih dekat dengan Allah.
Semua "kutukan-kutukan" bagi perempuan dan pria itu bertujuan
untuk kebaikan kekal kita. Allah ingin membawa kita kembali ke pengembangan
karakter yang Adam dan Hawa miliki sebelum mereka jatuh dalam dosa. Daripada
menganggap itu sebagai badai rumah tangga, baiklah semua orang berdoa meminta
peneguhan rohani untuk melihat nilai dalam mempercayai Bapa Surgawi kita untuk
menyediakan semua kebutuhan kita. Kutukan akan berubah menjadi berkat karena rasa sakit
tersebut merupakan sebuah kesempatan bagi keegoisan untuk dimurnikan dengan
kasih kepada yang lain. Allah menyediakan kesempatan ini bagi manusia untuk
memahami rasa sakit karena penyakit-dosa kita yang dirasakan Allah dan Anak-Nya
yang tunggal Yesus Kristus yang turut merasakan kelemahan kita.
Ibrani
4:14 Karena kita sekarang
mempunyai Imam Besar Agung , yang telah
melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. 4:15 Sebab Imam Besar yang kita
punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan
kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa. 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh
keberanian menghampiri takhta kasih karunia,
supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya.
Sang juru selamat yaitu Allah
kita telah mengambil rupa seperti manusia yang menjelma dalam diri Yesus
Kristus, Yesus yang dilahirkan oleh Bunda Maria tunangan Yusuf adalah buah
kandungan dari Roh Ilahi.
Rumah Tangga Yusuf-Maria SEBAGAI gambaran
Keluarga yang taat dan takut akan Tuhan.
Dalam kitab Matius 1
dikisahkan gambaran rumah tangga Yusuf-Maria yang taat dan takut akan Tuhan,
bahwa mereka menghadapi persoalan/badai rumah tangga sebagai ujian hidup dimasa
pertunangan mereka sebelum mereka memasuki bahtera kebahagiaan rumah tangga.
Matius 1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti
berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia
mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
Dimasa pertunangan
masing-masing pribadi berupaya berbuat untuk menyenangkan hati Tuhan, tapi
proses kehidupan itu diluar pemikiran manusia, Maria yang tunangan Yusuf sudah
hamil duluan, hati Yusuf pun tidak senang lagi berhadapan dengan permasalahan
ini sebelum dia mengetahui yang sebenarnya, seolah-olah ada penyesalan dalam
dirinya yang tidak mengindahkan pesan orang-orang tuanya.
Ulangan 7:3 Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu
perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak
perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki;
Kejadian
28:1 Kemudian Ishak
memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta memesankan kepadanya,
katanya: "Janganlah mengambil isteri dari perempuan Kanaan.
2 Korintus 6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan
yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya .
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Begitu pula dengan Maria,
hatinya yang kecewa bakal ditinggalkan Yusuf calon suaminya, bagaimana ia bisa
menyampaikan hal yang sebenarnya bahwa kehamilannya adalah dari Roh kudus Allah,
di situasi ini banyak tuduhan yang tidak benar dari orang orang tentang
kehamilannya ini, Maria mengalami kelemahan, jangan-jangan orang akan melempari
dia dengan batu sampai mati.
Ulangan
22:23 Apabila ada seorang
gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan--jika seorang laki-laki
bertemu dengan dia di kota dan tidur dengan dia, 22:24 maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar ke pintu gerbang kota
dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu, karena walaupun di
kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa
isteri sesamanya manusia. Demikianlah
harus kau hapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
Tetapi Tuhan menguatkannya
dan menghibur hati Maria karena ia mengikuti kebenaran Firman Tuhan, Janji
Tuhanlah baginya sebagai anugerah yang berharga dan yang terbesar.
Lukas
1:28 Ketika malaikat itu
masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai ,
Tuhan menyertai engkau." 1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya,
apakah arti salam itu. 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai
Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 1:31Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang
anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.
Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa
leluhur-Nya, 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai
selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin
terjadi, karena aku belum bersuami?" 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan
turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan
menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus,
Anak Allah.
Dan Maria berupaya terus
mencari kasih dari Yusuf calon suaminya yang tulus hati, terlebih kasih dari
“Suami Ilahi”-nya yang Maha Pengasih.
Yesaya
54:5 Sebab yang menjadi
suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN
semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang
Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Begitu pula dengan Yusuf yang
tidak sakit hati lagi, sebab Tuhan telah mengungkapkan tabir tentang kehamilan
Maria kepada Yusuf melalui mimpi.
Matius 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus
hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud
menceraikannya dengan diam-diam. 1:20 Tetapi ketika
ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat r Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud,
janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di
dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."1:22 Hal itu terjadi
supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia
Imanuel " --yang berarti: Allah menyertai kita.
Tidak sedikit mereka yang
berpasangan dalam masa tunangan mengalami kekecewaan dan sakit hati seperti
yang dialami Yusuf-Maria karena mereka tidak mengetahui perkara yang
sebenarnya, tidak mau menggali banyak sumber informasi sebagai fakta yang
sebenarnya, terlalu mudah memvonis dan memberi penilaian atas kemauan sendiri
karena mendengarkan perkataan orang bukan perkataan Tuhan, antara yang
berpasangan tidak adanya saling keterbukaan, cenderung bertindak secara
diam-diam, semua hal demikian membuat emosional yang harus dihindari oleh
setiap calon pasangan, maka Tuhan akan meluluskan apa pandangan pemikiran kita
yang selaras dengan pemikiran Tuhan.
Amsal 3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan
segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Lewat keluarga, rumah tangga
kristen, rencana dan kehendak Tuhan bisa tercapai, setiap rumah tangga kristen
dipakai Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya, untuk melayani Tuhan, dan menyatakan
perbuatan-perbuatanNya yang sangat besar dan ajaib.
Yusuf berbuat seperti apa
yang difirmankan Tuhan dan ia mengambil Maria sebagai istrinya, dan menantikan
hingga kelahiran Sang bayi Kudus: Yesus Immanuel. Akhirnya Yusuf dan Maria
mendapatkan kebahagiaan di dalam ketaatan dan takut akan Tuhan, sementara
menunggu janji Tuhan akan tergenapi lahirnya Sang Juru Selamat.
Matius 1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat
seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil
Maria sebagai isterinya, 1:25 tetapi tidak
bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki
dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Bersama keluarga, rumah
tangga yang melayani Tuhan tetap selamanya akan mengasihi Tuhan. Tiada yang
dapat melebihi KasihNya Tuhan dibandingkan dengan apapun, bagi kita: Tuhan
adalah segala-galanya.
WAKTUNYA
TUHAN BERTINDAK MENYELESAIKAN BADAI/PERSOALAN RUMAH TANGGA.
Inilah
waktunya Tuhan datang dalam badai untuk menyelesaikan setiap permasalahan/badai
hidup berumah-tangga manusia, (lihat gambar 19c: Frekwensi dan tahun siklus
hari BKPS (Badai Keluarga Pasti Sirna) Akibat perbatasan range waktu minggu
ke-4 ke minggu ke-1 bulan berikutnya Menurut kalender Masehi WCO).
Bukti adanya hubungan antara hari ke-4
Penciptaan (Benda-benda penerang) dengan fenomena krisis/permasahan keluarga,
seperti beberapa ayat yang tertulis di kitab suci:
Ams 15:7 Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.
Kej 39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Ayb 16:7 Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku,
Titus 2:3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur , tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik 2:4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya , 2:5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
1 Sam 2:31 Sesungguhnya akan datang waktunya, bahwa Aku akan mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan kekuatan kaummu, sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu.
Yes 22:23 Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya.
Ef 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
Mrk 6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
2 Sam 23:5 Bukankah seperti itu keluargaku di hadapan Allah? Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal, teratur dalam segala-galanya dan terjamin. Sebab segala keselamatanku dan segala kesukaanku bukankah Dia yang menumbuhkannya?.
Mrk 16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (Yesus Kristus terangkat ke Sorga di hari ke-empat).
Membangun keluarga yang kuat membutuhkan waktu, kesabaran dan kerja keras. Kita tidak dapat memilih dikeluarga seperti apa kita dilahirkan tetapi kita dapat memilih keluarga seperti apa yang akan kita bangun. Seperti Yusuf-Maria yang membangun rumah tangganya yang taat dan takut akan Tuhan , memiliki prioritas yang benar yaitu melayani Tuhan, melayani keluarga, melayani pekerjaan Tuhan dan gereja-Nya untuk pembinaan rohani Yesus yang dari kecil hingga Ia dewasa. Pada keluarga yang taat dan takut akan Tuhan di dalamnya akan bertumbuh iman para anggota rumah tangganya yang senantiasa bertumbuh di dalam pengenalan akan Tuhan lebih dalam lagi, keluarga yang demikian memberi keuntungan dalam hal:
Ams 15:7 Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.
Kej 39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Ayb 16:7 Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku,
Titus 2:3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur , tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik 2:4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya , 2:5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
1 Sam 2:31 Sesungguhnya akan datang waktunya, bahwa Aku akan mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan kekuatan kaummu, sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu.
Yes 22:23 Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya.
Ef 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
Mrk 6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
2 Sam 23:5 Bukankah seperti itu keluargaku di hadapan Allah? Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal, teratur dalam segala-galanya dan terjamin. Sebab segala keselamatanku dan segala kesukaanku bukankah Dia yang menumbuhkannya?.
Mrk 16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (Yesus Kristus terangkat ke Sorga di hari ke-empat).
Membangun keluarga yang kuat membutuhkan waktu, kesabaran dan kerja keras. Kita tidak dapat memilih dikeluarga seperti apa kita dilahirkan tetapi kita dapat memilih keluarga seperti apa yang akan kita bangun. Seperti Yusuf-Maria yang membangun rumah tangganya yang taat dan takut akan Tuhan , memiliki prioritas yang benar yaitu melayani Tuhan, melayani keluarga, melayani pekerjaan Tuhan dan gereja-Nya untuk pembinaan rohani Yesus yang dari kecil hingga Ia dewasa. Pada keluarga yang taat dan takut akan Tuhan di dalamnya akan bertumbuh iman para anggota rumah tangganya yang senantiasa bertumbuh di dalam pengenalan akan Tuhan lebih dalam lagi, keluarga yang demikian memberi keuntungan dalam hal:
1.
Mampu tetap hidup dan menikmati
lezatnya makanan dari “pohon kehidupan”.
2.
Mampu mengatasi setiap permasalahan/badai
hidup dalam setiap situasi kondisi apapun.
3.
Mampu menerima dan memenuhi
janji-janji Allah (baik janji yang tertulis di Alkitab, maupun yang tidak
tertulis).
4.
Mampu menemukan dan memberi bagi
orang lain tentang hal-hal Kerajaan Sorga, baik yang sudah pernah ada
sebelumnya maupun yang akan ada nanti.
5.
Mampu merubah nasib yang
terkutuk menjadi hidup yang berkelimpahan berkat.
SELAMAT NATAL 25 DESEMBER 2018,
PADA TUHAN ADA JAWABAN BAGI SETIAP
PERMASALAHAN/BADAI RUMAH TANGGA SIAPA YANG PERCAYA PADA-NYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar