Dapatkan Uang, klik link ini http://projects.id/uangberkah

Jumat, 14 Juli 2017

PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA BAHAGIA

PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA BAHAGIA
PROGRAM ‘SPRB‘ BERDRIVER/MOMEN KOMPONEN ‘G-K-S-D’
MENAPAKI JALAN KASIH KARUNIA MENUJU RUMAH TANGGA BAHAGIA TERBERKATI TUHAN
 (Oleh : SR.Pakpahan, SST)

PERENCANAAN DWI FUNGSI RUMAH SEBAGAI RUMAH TANGGA DAN ‘GEREJA RUMAH’  
Manusia pertama Adam dan Hawa di tempatkan Allah mereka disisi Timur Taman Eden, disanalah mereka menetap untuk berdiam mengusahakan dan membudi-dayakan segala Ciptaan Allah untuk mereka kuasai dan taklukkan, bukan untuk mengeksploitasi, memonopoli atau merusak alam semesta tetapi untuk diusahakan bagi kemakmuran tanah bumi, bagi kesejahteraan semua mahluk, bagi kelestarian lingkungan alam dan terjaminnya kelangsungan kehidupan di jagad raya.
            Adam dan Hawa telah dipersatukan Allah menjadi satu daging sebagai suami istri untuk tujuan hidup dalam satu rumah tangga Rohani Sorgawi sebagai suami istri yang saling mencintai dan mengasihi sebagaimana Allah adalah Kasih.
Sebelum ada Hawa, Adam seorang diri saja mengelola semua ciptaan Tuhan dan memberi nama-nama bagi setiap ciptaanNya yang dijumpainya.
            Hidup seorang diri tidaklah gampang, sebagai seorang pemuda atau pemudi yang berusia dewasa/akil balik akan cenderung ingin mencari pasangan hidupnya. Seorang pemuda/pemudi yang dewasa rohani harus menempa diri menjaga kelakukannya bersih, dimasa mudalah seorang harus banyak belajar menerima masukan pengalaman hidup dari orang-orang tua yang sudah berpengalaman. Pemuda/pemudi yang berada pada ambang pernikahan akan banyak mengalami godaan dunia, punya keinginan yang harus dikendalikan. Dalam memilih calon pasangan hidup sebaiknya bila ia sudah mempunyai pekerjaan dan penghasilan, pendamping hidup yang dipilih pun sebaiknya yang seiman, baik hati, berperilaku tidak sesonoh, jujur, tahu diri dan bijaksana. Seorang laki-laki yang baik akan mendapatkan seorang perempuan yang baik pula, demikian sebaliknya. Usia diambang pernikahan adalah usia masa transisi yang mana geneologi kepribadian akan cepat bertumbuh apalagi organ seksual, tanda-tanda seseorang diusia akil balik yang akan cenderung mencari calon pasangannya adalah bila di kulit lengannya atau dikulit bagian tubuh lainnya ada tanda-tanda butir merah sebagai tanda untuk pencarian pasangan hidup yang sepadan, juga tanda adanya bibir berwarna merah delima ranum sebagai tanda matang siap untuk hidup berdampingan dengan pasangannya.
            Memasuki ambang pernikahan adalah masa tersulit dalam memilih calon pasangan yang sepadan sebab bila pasangan yang dipacarinya dan kelak dinikahi akan menjadi pasangan hidupnya sampai tua dan sampai selama-lamanya sehidup semati dibumi dan di langit Sorgawi. Seorang wanita yang mendapat seorang pria sebagai suaminya yang harus ia hormati dan hargai, dan seorang pria yang mendapat seorang wanita sebagai istrinya yang harus ia cintai, ia perhatikan dan kendalikan dengan baik. Di ambang pernikahan itu ada sebuah ‘pintu’ yang harus mereka lalui bersama dan harus memakai kunci bersama yang pas pula untuk membuka ‘pintu’ pernikahan itu agar mereka dapat memasuki rumah tangga idaman mereka. Memasuki rumah tangga melewati ‘pintu’ pernikahan berarti suami istri siap mensiasati setiap musuh yang ada di dalam, setiap musuh akan berusaha menghancurkan sentra-sentra komunikasi atau hubungan suami istri, musuh tidak senang melihat suami istri hidup rukun dan terjalin komunikasi yang baik. Memasuki ‘pintu’ pernikahan tersebut juga berarti suami istri siap melayani setiap kawan/sahabat yang ada di dalamnya apakah itu kerabat dekat, saudara handai tolan, anak-anaknya kelak atau Tuhannya sebagai sahabat rohani atau Tuhan Jesus Kristus sebagai kepala rumah tangganya yang kelak menerima layanan keluarga dari mereka.
Kebersamaan dalam satu iman, satu hati, satu pikiran, satu rasa, seorang istri merasa bahwa ia adalah berasal dari tulang rusuk suaminya, sudah sepantasnya ia memakai tudung kepala sebagai tanda ia tunduk dan patuh kepada suaminya. Seorang suami merasa bahwa ia mendapat penolong yang sepadan dengannya, sudah sepantasnya ia mencintai istrinya. Kehormatan seorang istri adalah suami pertamanya yang harus ia hargai dan hormati dan kegagahan seorang suami adalah istrinya yang harus ia cintai. Buah hati sepasang suami istri adalah anak-anak mereka yang harus mereka asuh, didik dan ajari dengan kasih sayang dan cinta yang tulus. Buah hati, kegagahan dan kehormatan adalah perihal rohani yang harus terus dijaga dan dikembangkan dalam membina rumah tangga.
            Tidak sedikit rumah tangga menjadi lemah fondasinya, tiang-tiang rumah tangga rapuh karena perbuatan yang tidak senonoh oleh perilaku selingkuh seorang suami, tidak sedikit rumah tangga mendapat celaan dan hinaan karena perbuatan tidak senonoh oleh perilaku tidak terpuji sang istri, tidak sedikit rumah tangga menjadi suram kacau karena anak-anak tidak patuh dan melawan orang tuanya.
            Akibat perbuatan Hawa yang tak senonoh ia melanggar perintah Allah, ia berkeinginan menjadi sama seperti Allah, dosa hawa bukan karena godaan iblis, tetapi karena niat hatinya yang jahat maka iblis datang menggoda dan merayu hawa untuk mengambil dan memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, maka mereka (Adam dan Hawa) harus terusir dari taman Eden dan kehidupan mereka akan banyak mengalami kesusahan seperti tanah yang diusahakan Adam akan sulit digarap karena kering, tandus dan bersemak-duri, dan hawa pun akan mengalami kesulitan disaat melahirkan keturunannya. Itulah gambaran awal penyimpangan keluarga pertama Adam dan Hawa yang telah bersalah dan berdosa tidak menjaga kegagahan dan kehormatan rumah tangga mereka.
            Sifat kedagingan, mudah tergoda gemilangnya duniawi akan mudah merusak rumah tangga dan dampaknya akan terasa bagi setiap langkah upaya dalam mencari penghasilan di tempat kerja dan berdampak dalam mendapatkan rasa aman, nyaman dan tenang di dalam rumah tangga. Mengembangkan manusia rohani adalah suatu upaya untuk tidak memiliki sifat kedagingan, mengupayakan menghadirkan atmosfir penyembahan dalam rumah tangga akan membuat suasana hati setiap penghuninya merasa hidup berguna dan saling melayani terlebih melayani Tuhan, menghadirkan atmosfir penyembahan di rumah tangga tersebut dapat berupa:
-          Melakukan ibadah bersama dalam rumah tangga
-          Merenungkan Firman Tuhan setiap saat sebagai pusat inti keseimbangan Firman Tuhan.
-          Melakukan doa dan puasa
-          Menyuarakan dengan nyaring Firman Tuhan dan janji-janjiNya
-          Menyanyikan lagu-lagu pujian bagi Sorga Allah
-          Share, berbagi cerita pengalaman hidup yang dijalani dalam keseharian dan menjadi saksi Kristus
-          Menjadi pelaku Firman Tuhan di setiap aktivitas diri di keseharian
-          Menyeimbangkan hidup rohani dan kedagingan, menurut hukum Sorgawi keseimbangan yang dimaksud bukanlah seperti 7 : 7 atau 8 : 8, tetapi yang seimbang dimaksud adalah seperti keseimbangan 9 : 7 atau 10 : 8, artinya 9 atau 10 bagian untuk hal rohani dan 7 atau 8 bagian untuk hal kedagingan agar memperbanyak unsur rohani dan mengurangi unsur kedagingan itulah keseimbangan hidup. Bila mengutamakan segalanya unsur rohani seperti seorang pertapa adalah salah, juga bila mengutamakan segalanya unsur sekuler/kedagingan seperti seorang konglomerat adalah salah.

Fungsi rumah dalam rumah tangga menurut perkenanan Sorga Allah yang baik adalah bila rumah dalam rumah tangga memiliki dua fungsi rumah, pertama rumah berfungsi sebagai rumah tangga tempat tinggal untuk berkumpul dan berdiam bagi seluruh anggota rumah tangga, tempat untuk berlindung dari gangguan cuaca buruk dan musuh, fungsi kedua dari rumah adalah sebagai ‘gereja rumah’ tempat kecil untuk melakukan ibadah penyembahan Tuhan Allah, dinamakan ‘gereja rumah’ mengingat adanya gereja jemaat yang lebih besar yang tugas dan fungsinya lebih besar dari ‘gereja rumah’ gereja-gereja kecil yang ada di masing-masing rumah tangga. Rumah dalam rumah tangga yang menerapkan dwi fungsi ini akan sangat bermanfaat untuk mengurangi/menghilangkan kenakalan atau kejahatan yang terjadi dalam rumah tersebut, disamping hadirnya atmosfir penyembahan dan pengagungan Tuhan di rumah tangga. Bagaimana tidak, kalau kita masuk ke dalam sebuah rumah dan terus melangkah lebih dalam lagi menuju dapur, maka yang kita temui adalah keburukan atau kotor bila dibandingkan dengan di depan ruang tamu atau di dekat pintu masuk depan yang lebih bersih dan baik, sedangkan bila kita masuk ke dalam sebuah gereja atau rumah Tuhan lainnya dan bila terus melangkah lebih dalam lagi menuju altar, maka yang kita temui adalah kekudusan atau kesucian yang lebih bila dibandingkan dengan di dekat pintu masuk depan yang kurang kudus. Bila dua keadaan ini diterapkan pada rumah dalam rumah tangga, tentu dan pastilah celah-celah kesempatan bagi orang untuk berbuat kejahatan atau pelanggaran 10 perintah Allah di dalam rumah tidak ada lagi. Bila seseorang ingin mencuri barang yang ada di ruang depan yang pikirnya ruangan itu bersih dan bila ia mengambil barang itu pemiliknya tidak akan tahu dan ia tidak dicurigai, tetapi nyatanya ia keliru sebab keadaan fungsi rumah yang sebagai tempat tinggal telah berubah di saat itu menjadi berfungsi ‘gereja rumah’ bahwa yang kudus adalah di bagian lebih dalam (dapur), bukan di depan dekat pintu masuk. Lalu seandainya bila orang itu ingin mencuri barang yang terletak di dapur pada saat penghuni seisi rumah sedang melakukan ibadah keluarga yang pikirnya keadaan dapur itu lebih bersih dan seorangpun tidak akan ada yang tahu perbuatannya, padahal ia keliru sebab pada saat itu rumah/rumah tangga itu telah berubah fungsi dari ‘gereja rumah’ menjadi rumah tempat tinggal di bagian dapurlah yang lebih buruk dan kotor dibanding dengan yang di ruang depan.

MENAPAKI JALAN KASIH KARUNIA MENUJU RUMAH TANGGA BAHAGIA TERBERKATI TUHAN
Tidak sedikit para pakar pendidikan dan psikolog atau para penulis terkenal telah memberikan beberapa program pendidikan keluarga yang semuanya mengajarkan norma-norma ahlak mulia dan budi pekerti luhur dalam keluarga dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia, tetapi apakah sudah terberkati Tuhan ?.
Kali ini penulis memberikan satu program pendidikan keluarga yang penulis beri nama Program ‘SPRB’ berdriver/momen komponen ‘G-K-S-D Akhir’ yaitu program bagi keluarga yang ‘menapak jalan kasih karunia menuju keluarga bahagia terberkati oleh Tuhan’, program ‘SPRB’ berdrive/momen komponen ‘G-K-S-D Akhir’ini singkatan dari kata:
SPRB = Sepuluh Pilar Rumah-tangga Bahagia
G-K-S-D Akhir = G (Gerbang pagar) – K (Kunci rumah) – S (Sofa/tempat duduk) – D Akhir (Dapur hingga bagian akhir rumah)
Ke-10 pilar rumah tangga bahagia terberkati Tuhan (SPRB) mau tidak mau harus diwujudkan dalam setiap rumah tangga dan untuk mewujudkannya menyertakan driver/momen komponen G-K-S-D Akhir agar lebih mudah, singkat dan pasti termonitoring dan terevaluasi perwujudan rumah tangga bahagia yang terberkati oleh Tuhan.
Menapaki jalan kasih karunia tidaklah sama dengan menapaki jalan lurus, jalan kasih karunia tidak sama dengan jalan lurus. Bila menapaki jalan lurus adalah seperti menapaki kilometer ke 1 – 2 – 3 – 4 dan seterusnya dan di depan mata tidak ada rintangan/halangan, tetapi menapaki jalan kasih karunia adalah menapaki kilometer ke 1 – 3 – 2 – 4 dan seterusnya, hal demikian diberlakukan karena didepan mata ada rintangan/halangan yang harus dihindari dengan melakukan menepi/menyimpang sedikit seperti dari ke-1 ke ke-3 bukan dari ke-1 ke ke-2. Jalan kasih karunia lebih baik dan unggul daripada jalan lurus.
Zaman sekarang zaman penuh kesukaran yang banyak ditemui rintangan dan kendala berupa ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang harus diantisipasi sedini mungkin oleh setiap rumah tangga. Rintangan di depan mata harus dihindari dengan cara menepi/menyimpang ke kanan untuk menghindari terjadinya konflik tubuh, ‘perang dingin’ atau konflik lainnya, untuk itu digunakan cara jalan kasih karunia. Dengan menapaki jalan dari ke-1 ke ke-3 bukan dari ke-1 ke ke-2 berarti kita sudah memperoleh keunggulan awal yang seharusnya mencapai ke-2 dulu baru ke-3 tetapi nyatanya baru sekali melangkah sudah mencapai ke-3 dari 1 sepertinya juga mendapatkan suatu ‘bonus hidup’, begitu juga dari ke-2 ke ke-4. Menapaki jalan dari ke-1 ke ke-3 sepertinya salah jalan tetapi benar, ini adalah jalan yang dinamakan ‘salah ada ada’ yang dibenarkan Tuhan dalam setiap rumah tangga agar rencana Tuhan untuk menyatakan mujizatnya dapat terlaksana dan kemuliaan Tuhan kemudian dinyatakan. Banyak fenomena kehidupan disisi apapun tidak terkecuali di rumah tangga kerap menemui hal ‘salah ada ada’ yang sepertinya salah jalan, salah berbuat tapi nyatanya adalah dibenarkan Tuhan berlangsung.
AGHT (Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan) dalam rumah tangga beragam jenisnya dan tak akan habis-habisnya permasalahan dan persoalan selalu ada dalam rumah tangga. Anugerah kasih karunia, Jesus Kristus Tuhan lah tempat sandaran hidup dan pemberi jawaban pada setiap persoalan rumah tangga, Jesus Kristus adalah anugerah kasih karunia yang paling terbesar  diberi Allah bagi setiap pribadi, bagi setiap anggota rumah tangga bahagia yang menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup dan acuan garis-garis besar haluan keluarga. Garis-garis Besar Haluan Keluarga adalah aturan dan peraturan yang paling mendasar yang tidak tertulis yang mengatur tata laksana rumah tangga agar harmonis dapat berjalan dan berlangsung langgeng berkesinambungan, meskipun tidak tertulis GBHK tersebut namun efeknya dapat kita rasakan dan wujudkan dalam program ‘SPRB’ ini.
Dalam menciptakan suatu rumah tangga bahagia terberkati Tuhan, Ada 10 (sepuluh) Pilar Rumah-tangga Bahagia (SPRB) yang harus di ketahui dan dikembangkan bagi pembentukan 4 unsur kecerdasan manusia penghuni rumah tangga yaitu kecerdasan perilaku, kecerdasan spirituil, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual IQ yang harus selalu  berkembang, yaitu:
1.      Iman dilambangkan bagai Dasar/Fondasi rumah tangga (Iman Trinitatis bagi pemeluk agama Kristen)
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Iman bertumbuh dari pendengaran dan pendengaran akan Firman Tuhan. Oleh karena iman Nabi Abraham, ia rela berangkat meninggalkan Urkasdim tanah leluhurnya berangkat menuju tanah Kanaan melalui negeri Haran, ia berangkat tanpa ada perhitungan untung rugi, selamat atau tidak, makmur atau melarat kelak disana, sebab ia beriman percaya kepada Firman dan Perintah Tuhan. Banyak lagi saksi-saksi iman para pelaku Firman Tuhan yang dapat diteladani oleh karena keulungan iman mereka yang tidak ada duanya dimuka bumi, para saksi iman mau berani dan tangguh melaksanakan perintah Tuhan.
Sudah sebaiknya ayah dan ibu dalam satu rumah tangga hidup dalam satu iman, sehingga keturunannya pun mewarisi iman yang sama dari parental/orang tuanya. Harapan ayah dan ibu untuk memiliki anak yang baik, jujur, cerdas, tahu diri, bijaksana, patuh dan hormat pada orang tua, rajin membantu orang tua, mau bekerja ringan di rumah membantu saudaranya, layaknya sebagai anak kebanggaan orang tua akan mudah dicapai bila dilandasi iman yang benar dan kokoh. Harapan ayah dan ibu serta anak anak akan terpenuhinya kebutuhan dan berkecukupan dalam rumah tangga oleh karena cukupnya penghasilan akan mudah tercapai bila dilandasi oleh iman yang benar dan kokoh. Tidak mesti dengan penghasilan yang banyak yang akan dapat mencukupi kebutuhan/keperluan masing-masing pribadi sekeluarga, seberapa besar pun penghasilan rumah tangga itu akan dirasa selalu kurang oleh karena banyaknya ragam jenis kebutuhan, naiknya harga-harga, bertambah berkualitasnya selera hidup, tetapi yang baik adalah cukupkanlah apa yang ada, cukupkanlah apa yang ada padamu bila ada sedikit penghasilan maka dihemat dan dicukupkan dengan tidak merasa kekurangan dan bila ada banyak penghasilan juga mesti dicukupkan dengan tidak merasa berlebih mubazir dan tidak melakukan pengeluaran yang boros, belanjakanlah penghasilan ke kebutuhan yang utama yaitu kebutuhan akan makanan pokok.
2.      Tiang Rumah Tangga adalah seorang istri/ibu yang bijaksana

Seorang istri yang juga ibu bagi anak-anak yang bijaksana adalah yang tahu mengatur baik segala kebutuhan rumah tangga, ia akan membeli/menyediakan dan memberi selimut kepada anak-anaknya di cuaca dingin dan memberi pakaian tipis kepada anak-anaknya di cuaca panas. Seorang ibu bagi anak-anaknya tahu sedikit tentang pengobatan medis dan menyediakan fasilitas P3K serta melakukan tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bila ada anggota rumah tangga yang sakit, ia akan segera memberi pertolongan pertama pada si sakit sementara sebelum dibawa berobat ke dokter/rumah sakit. Seorang ibu yang memberi kasih sayang yang tulus bagi anak-anaknya, seorang ibu yang bijaksana bagi anak-anaknya adalah ibu yang mau memberi ajaran dan didikan yang benar sesuai ajaran dan Firman Tuhan baik juga bagi seluruh penghuni rumahnya. Seorang ibu yang bijaksana tahu mengatur segala isi dan harta di rumah tangganya, sudah menjadi kewajiban seorang istri menjaga dan melindungi harta suaminya hasil perolehan dari penghasilan suaminya supaya harta itu tidak musnah, tetapi dapat berguna bagi hidup berumah tangga kelak dikemudian hari, harta berguna bukan disaat sekarang ini tetapi harta berguna di saat masa yang akan datang. Seorang ibu yang bijaksana akan segera ke ‘ladang’nya untuk mencari dan mendapatkan makanan untuk anak-anaknya yang sedang kelaparan, atau ia akan segera mencari kebutuhan lain yang diperlukan anggota keluarganya yang sedang sangat membutuhkannya.


3.      Mengasihi dan mencintai sesama penghuni rumah dilambangkan bagai Tangga rumah tangga

Sebuah rumah tangga yang kokoh tidak dilihat dari megahnya bangunan rumah yang berdiri, tetapi rumah tangga yang kokoh dilihat dari kemampuan setiap anggota rumah tangga untuk merubah/menjadikan rumah menjadi ‘rumah tangga’ dan atau ‘gereja rumah’, sebab sebuah rumah belum tentu dikatakan adalah sebuah rumah tangga dan sebuah rumah tangga belum tentu berdiam di dalam sebuah rumah, apalagi bagi sebuah ‘gereja rumah’.
Tidak sedikit rumah tangga yang anggotanya tercerai berai lari keluar rumah meninggalkan rumah karena suasana ‘perang’ tidak damai dan tidak menemukan dan merasakan kasih sayang dan cinta di dalam rumah tangga lagi. Tidak sedikit anggota rumah tangga yang gagal mencapai kesuksesan dan gugur mencapai prestasi gemilang karena ‘tangga’ dalam rumah tangga itu tidak ada lagi atau kasih dan cinta tidak ada lagi dalam rumah dan karena ia merasa hanya hidup seorang diri saja ketika menaiki anak tangga dan memutar kunci rumah untuk masuk ternyata tidak ada didalam rumah seorangpun yang memberi cinta dan kasih sayang serta memberi pengertian yang tulus. Ajaran dan didikan yang benar sesuai ajaran Firman Tuhan dari seorang ayah untuk diberi bagi anak-anaknya dan cinta kasih sayang yang tulus dari seorang ibu untuk anak-anaknya sepertinya menaiki anak tangga demi anak tangga secara terus menerus dari bawah hingga ke atas, ajaran demi ajaran, didikan demi didikan dan kasih sayang yang lebih besar sangat dibutuhkan setiap penghuni rumah terlebih bagi anak-anak yang diberi orang tuanya, anak-anak juga membutuhkan pengertian dan perhatian dari setiap orang tua agar anak-anak menjadi penurut dan patuh pada orang tuanya.
Tuhan adalah Kasih, Tuhan mengajarkan agar setiap kita lebih utama mengasihi Tuhan Allah dan kemudian baru mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri, dengan memperlakukan sesama seperti diri sendiri adalah awal dari suatu pemberian pengorbanan. Setiap kasih dan cinta membutuhkan dan memberi pengorbanan. Kasih yang tulus menghilangkan rasa takut dalam diri setiap anggota rumah tangga dalam keseharian di dalam rumah, dalam hati setiap pelaku kasih tidak akan ada orang yang menghajarnya atau menghukumnya sebab kasih adalah buah Roh yang mewujudkan hidup tenang, nyaman, aman, damai sejahtera dan oleh kasih maka banyak pelanggaran-pelanggaran dan dosa di dalam rumah tangga akan tertutupi. Kasih tidak dapat dihukum dan kasih menutup banyak sekali pelanggaran dan dosa.

4.      Nafas rumah tangga adalah Doa/ibadah bersama 

Orang lain siapapun tamu yang datang ke rumah maka semua anggota rumah tangga menerimanya dan menghembuskan nafas, puji Tuhan Haleluya, mari para tamu bersama membuat suasana hidup saling membangun dan membuat rumah seperti di rumah masing-masing. Dan siapapun yang pergi dari rumah, semua penghuninya akan merelakan ia berangkat dengan selamat sampai ke tujuannya dan semua anggota rumah tangga yang ditinggalkan menarik nafas, puji Tuhan Haleluya, Mari beri bekal dan fasilitas yang cukup bagi yang berangkat dan sertai dengan doa agar ia selamat sampai ke tujuannya dan kembali pulang dengan selamat pula.
Pergi pagi pulang petang, manusia berjuang mencari nafkah mencari rezeki sesuap makanan untuk dapat melanjutkan hidup, kepala rumah tangga sang ayah bekerja dari pagi hingga petang mencari ‘sesuap nasi’ terlebih mendapatkan hasil berupa hal rohani ‘mulia’ untuk dibawa pulang menghidupi seisi rumahnya. Manusia hidup bukan dari makanan saja, tetapi manusia hidup dari setiap Firman Tuhan. Manusia rohani menjadikan doa sebagai nafas hidupnya, rumah tangga yang terberkati Tuhan menjadikan doa dan ibadah sebagai nafas hidupnya. Doa adalah nafas hidup bagi setiap anggota rumah tangga, dengan doa akan mendekatkan hubungan dengan Tuhan di Sorga, Sorga itu tidak jauh letaknya hanya sejauh doa saja. Doa yang dipanjatkan akan bermanfaat menguatkan hati akan adanya penyertaan Tuhan di keseharian dalam hidup berumah tangga, ibadah yang dilakukan dalam rumah tangga akan bermanfaat dalam segala hal baik disaat sekarang maupun dimasa yang akan datang. Baik dalam duka maupun suka dengan selalu berdoa dan beribadah keluarga kepada Tuhan akan membuat setiap anggota rumah tangga merasa disertai Tuhan , merasa tidak ada yang perlu ditakuti dan dikuatirkan dalam hidup ini dan merasa mendapat kekuatan hidup selalu baru dan diberi berkat panjang umur terlebih bagi anak anak.

5.      Firman Tuhan dilambangkan bagai Tata laksana rumah tangga

Berlangsungnya rumah tangga adalah atas kebijaksanaan dan keputusan dari kepala rumah tangga, dan kepala rumah tangga yang baik adalah yang mau sadar dan mengakui bahwa keputusannya itu adalah keputusan dari Jesus Kristus Tuhan. Kepala rumah tangga mau menghidupi seluruh anggota rumah tangganya atas dasar Firman Tuhan, semua anggota rumah tangga merasa terlindungi dan hidup oleh karena Firman Tuhan, Firman Tuhan adalah santapan yang baka , Firman Tuhan adalah harta yang baka, Firman Tuhanlah yang menguduskan rumah tangga, Firman Tuhanlah sumber kekuatan bagi setiap anggota rumah tangga, Firman Tuhanlah sebagai pedoman dan tuntunan hidup setiap anggota rumah tangga, Firman Tuhan sebagai suluh bagi kaki dan sebagai terang bagi jalan hidup.
Menjadikan Firman Tuhan sebagai kesukaan dalam hidup dengan merenungkanNya siang dan malam oleh setiap anggota rumah tangga dan suka mencari Tuhan membuat suasana rumah tangga lebih rohani dan hadirnya atmosfir penyembahan dan pengagungan Tuhan di rumah tangga. Setiap ada persoalan atau sesuatu hal dalam rumah tangga selalu merujuk pada Firman Tuhan dan dari Firman Tuhan lah akan memberi solusinya. Kehebatan pribadi seseorang bukan dilihat dari bagaimana ia dapat mengatasi setiap persoalan atau permasalahan yang ada, tetapi dilihat dari bagaimana ia mensikapi setiap persoalan dan permasalahan tersebut, setiap permasalahan yang ada dalam rumah tangga harus di hadapi dan diselesaikan bukan pada permasalahan tersebut tetapi penyelesaian pada apa yang menyebabkan permasalahan tersebut.
Tidak  sedikit persoalan rumah tangga bertahun tahun tidak terselesaikan karena tidak didasari oleh Firman Tuhan dan tidak menjadikan Tuhan sebagai andalan utama sebagai pemberi jalan keluarnya. Mujizat Tuhan masih nyata ada memberi jalan keluar bagi persoalan hidup dari yang bermasalah, mujizat penyembuhan masih ada bagi yang sakit, Tuhan memberi mujizat teraihnya prestasi yang gemilang bagi siapa yang memintanya, terkabulnya impian besar berkat adanya penyertaan Tuhan. Rancangan Tuhan bagi setiap rumah tangga adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan celaka, bila tiba saatnya rancangan Tuhan akan indah pada waktunya memberi suka cita, damai sejahtera  dan keselamatan hidup.  Menjalankan rumah tangga bersama Jesus Kristus Tuhan sebagai Kepala rumah tangga yang memberi tuntunan dan terobosan demi terobasan untuk menggapai impian besar rumah tangga akan semakin mudah tercapai bila dibanding tanpa adanya penyertaan Tuhan. Jesus Kristus Tuhan adalah Firman Yang Hidup yang memberi jalan, kebenaran dan hidup bagi setiap jiwa yang memohon kepadaNya. Kelak kegelapan dalam rumah tangga tidak akan ada lagi dan kegelapan apapun tidak akan mampu menguasai terang Firman Tuhan di setiap rumah tangga yang selalu bersandar pada Sabda Firman Tuhan.

6.      Cakrawala rumah tangga adalah penghuninya yang sehat

Pembatas kehidupan yang di bawah dan kehidupan yang di atas adalah cakrawala atau langit. Penghuni rumah tangga yang setiap anggotanya yang sehat walaifat sehat jasmani dan rohani adalah bagaikan bintang-bintang dan bulan yang bersinar di malam hari menghiasi langit malam memberi cahaya terang bagi semua mahluk di bumi. Anggota rumah tangga yang sakit akan tak berdaya guna dalam turut mengembangkan rumah tangga yang harmonis, akan dirasa tidak aman dan nyaman bagi saudaranya atau anggota rumah tangga yang lain. Bagaimana dapat menatap cemerlang indahnya langit biru di siang hari dan indahnya langit malam berhiaskan bintang-bintang bila semua anggota rumah tangga sakit-sakitan. Bagaimana seorang kepala rumah tangga dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga bila ia sakit-sakitan. Kesehatan adalah harta yang paling utama dan terutama dalam rumah tangga. Kesehatan dapat dicapai bila menerapkan budaya bersih-bersih, mengasup konsumsi makanan yang bergizi, tidak sembarangan mengudap makanan diluaran, tidak mengkonsumsi obat-obat terlarang/narkoba/minuman keras, tidak merokok, tidak terlibat seks bebas, melakukan olah raga yang teratur dan tidur yang cukup dan berkualitas.
Untuk sehat jasmani, di lingkungan alam semesta ini ada memuat unsur-unsur Yin dan Yang, ‘Yin’ adalah unsur-unsur yang buruk dan ‘Yang’ adalah unsur-unsur yang baik, begitu juga di dalam tubuh manusia ada unsur-unsur Yin dan Yang. Bila asa unsur Yin (buruk) maka harus segera diatasi dan dihindari jangan sampai mengganggu kesehatan, Bila ada unsur Yang (baik) maka harus segera diterima dan dikembangkan untuk kesehatan yang lebih prima. Bila bersahabat dengan alam maka alampun akan cenderung memberi unsur-unsur Yang (baik) dalam hidup, tetapi bila merusak alam maka alampun akan memberi unsur-unsur Yin (buruk) bagi kehidupan, kesehatan yang diperoleh dari alam secara natural dapat diperoleh dengan menikmati keindahan alam yang bersahabat di daerah pedesaan yang udaranya masih bersih belum tercemar/kontaminasi polutan, sebab dalam keindahan seni alam semesta memuat kesempurnaan unsur-unsur energi halus positif yang dapat meningkatkan stamina tubuh dan menangkal setiap unsur-unsur perusak dalam tubuh, jadi tidak perlu bersusah susah lagi menghabiskan uang untuk pergi berobat ke dokter.
Rasa aman, nyaman dan sehat walafiat setiap anggota rumah tangga selain dapat diperoleh dari alam juga dapat diperoleh dari lembaga/perusahan yang memberi layanan jaminaan asuransi adanya pemberian proteksi dan perlindungan terhadap kesehatan, kecelakaan atau meningal dunia bila terjadi tanpa diduga sebelumnya. Pelayanan kesehatan dari perusahaan atau institusi asuransi ini adalah berbayar dengan membayar premi secara rutin atas polis yang sudah dibeli maka setiap keluarga yang anggotanya tertanggung akan mendapatkan layanan asuransi kesehatan, untuk itu rumah tangga perlu mengadakan perencanaan keuangan keluarga agar dapat menjadi nasabah dari suatu perusahaan pemberi layanan asuransi kesehatan.

7.      Perbendaharaan langit dilambangkan bagai Keuangan dan perencanaan keuangan rumah tangga dalam kemampuan menyimpan/menginvestasikan uang

Kebiasaan orang israel adalah hati mereka yang kasih, mereka suka memberi kepada orang lain yang membutuhkan sesuatu, orang israel tidak pernah meminjam sesuatu dari orang lain tetapi merekalah yang memberi pinjaman baik itu barang maupun uang untuk dipinjamkan dan mereka tidak mengharap balasannya atau dikembalikan barang/uang yang dipinjamkan tersebut. Soal pinjam meminjam adalah lumrah, tetapi alanglah ironisnya bila untuk berobat saja harus memakai biaya pinjaman dari orang lain gara-gara tidak adanya uang simpanan, padahal kesehatan itu adalah harta yang paling utama, sementara yang perlu diobati adalah ‘harta’ yang sakit itu juga. Harta mengobati ‘harta’ tentulah pasti banyak mengalami kerugian dengan membayar bunga atas uang yang dipinjamkan.
Tidak sedikit rumah tangga yang tidak mampu menyisihkan sebagian penghasilan rumah tangga untuk disimpan atau di investasikan guna mengantisipasi kebutuhan dimasa depan seperti untuk dana masa tua atau pensiun, dana pendidikan anak atau kebutuhan sekolah lainnya bagi anak-anak, dana usaha setelah pensiun atau sebagai dana darurat.
Perencanaan keuangan rumah tangga yang baik adalah memperhatikan seberapa besar penghasilan rumah tangga jangan sampai ‘lebih besar pasak dari tiang’, artinya jangan sampai lebih besar pengeluaran dari penghasilan rumah tangga, dengan begitu akan ada sisa uang yang berlebih untuk dapat disimpan atau diinvestasikan. Belajar hemat, mencukupkan apa yang ada, jangan membuat pembelanjaan yang tidak bermanfaat, sebisa mungkin mengendalikan nafsu keinginan memuaskan kedagingan, penuhi apa yang perlu untuk kebutuhan tetapi bukan perlu untuk keinginan, berusaha untuk lebih menuju pengembangan manusia rohani yang menyeimbangkan kebutuhan daging dan kebutuhan rohani. Bila keseimbangan kebutuhan yang ada pada suatu rumah tangga misalnya adalah 9 : 7 maka yang 7 harus dikurangi menjadi 6 atau 5 sehingga yang bersisa ada 2 atau 1 yang bisa dibuat sebagai simpanan atau diinvestasikan.
Banyak perusahaan atau lembaga keuangan yang bisa membantu perencanaan keuangan keluarga baik itu berupa bank atau asuransi. Dengan memilih salah satu lembaga keuangan terbaik seperti halnya Prudential yang memberi layanan rasa aman, nyaman dalam hidup, selain memberi proteksi perlindungan terhadap kesehatan, kecelakaan dan meninggal dunia juga memberi jaminan dana yang di simpan akan dikembalikan jika sudah jatuh tempo berakhirnya masa polis di tahun ke-10 atau bila dana tersebut tidak diambil di tahun ke-11 dan tahun tahun selanjutnya maka uang investasi akan dikembalikan berlipat-lipat ganda nilai tunainya melebihi dana yang sudah tersimpan. Dengan dana yang diinvestasikan tersebut yang nilai tunainya sudah berkembang maka kelak bisa diambil dan dipergunakan bermanfaat untuk  mewujudkan impian besar rumah tangga.
Lebih jelasnya praktek perencanaan keuangan keluarga ini melalui lembaga/perusahaan asuransi dapat dibaca di situs saya beralamatkan Http://www.PMD Sawi-AK.Blogspot.Com dengan judul tulisan: Strategi ‘Peperangan Rohani’ di Market-place dan Perencanaan Keuangan Keluarga Melalui Asuransi Syariah Untuk Mencapai Impian Besar di Masa depan.

8.      Gunung Batu Sion, Tuhan Allah adalah Benteng Keselamatan rumah tangga

Kecenderungan hati manusia tidak tertutup kemungkinan bagi hati setiap anggota rumah tangga ingin berbuat jahat karena adanya rasa ingin memiliki harta atau hak milik orang lain, dari awal kebiasaan mengingini kepunyaan orang lain itu bila sudah menjalar maka manusianya akan lebih jahat lagi menjadi pembohong, pendusta, bersumpah palsu, terus menjadi pencuri, perampok, penggarong, penodong, penjambret, terus menjadi penzinah, semburit, terus menjalar menjadi pembunuh, terus menjadi pendurhaka orang tua, tidak menghormati orang tua, terus menjadi pemalas tidak mau ibadah sosial, tidak mengingat hari Tuhan untuk melakukan ibadah menguduskan hari Sabat Tuhan, terus menjalar lagi menjadi suka sembarangan menyebut nama Tuhan, tidak menghargai Tuhan dan akhirnya yang terparah adalah menjadi atheis, tidak mengakui adanya Tuhan, penyembah berhala, dan penghujat Tuhan. Perilaku-perilaku jahat seperti tersebut diatas harus dihindari jangan sampai terjadi di dalam rumah tangga.
Pada diri setiap anggota rumah tangga ditanamkan rasa tidak serakah dan tamak akan harta benda serta tidak berniat mengganggu dan mengingini kepunyaan saudaranya atau kepunyaan orang lain, jika ‘tidak mengingini hak milik orang lain’ tahap pertama ini  terlaksana maka kecenderungan untuk lebih berbuat jahat lagi seperti sampai akhirnya menghujat Tuhan maka akan tidak ada lagi niat untuk berbuat macam-macam yang tidak senonoh. Bila di dalam rumah tangga sudah aman, tenang, nyaman dan damai sejahtera maka berikutnya yang perlu diwaspadai adalah adanya ancaman, gangguan, hambatan dan pertentangan dari luar rumah tangga, sebab di luar sana banyak OPT (Orang Pengganggu Tatanan rumah-tangga) yang ingin merusak pertumbuhan dan kelanggengan rumah tangga, ingin merusak hubungan komunikasi antara sesama anggota rumah tangga, para OPT senang jika rumah tangga yang diserangnya menjadi rumah tangga yang rusak ‘broken home’. Setiap anggota rumah tangga yang menghadapi persoalan kejahatan dari musuh, jangan lari dari musuh tapi hadapilah dan berlarilah dan berlindung kepada Tuhan Allah sebagai benteng keselamatan hidup. Allah sebagai Gunung Batu Sion begitu kokoh membentengi setiap keluarga yang mengandalkan pertolongan Tuhan atas serangan musuh yang ingin mengganggu rumah tangga. Allah adalah pribadi tempat perlindungan yang teguh dan tinggi.

9.      Anugerah hidup kekal dilambangkan bagai Kelanggengan/panjang umur rumah tangga

Seluruh alam semesta di bumi dan di langit beserta segala isinya, pada mulanya diciptakan Allah adalah dalam keadaan Roh dan dilingkupi/ditutup bungkusi oleh kekekalan hidup. Oleh karena kesalahan dan dosa manusia pertama Adam dan dosa itu telah menjalar ke semua manusia lain, maka keadaan Roh alam semesta itu mulai pudar dan hidup manusia tidak segambar/tidak serupa dengan Allah penciptanya lagi dan hidup manusia tidak kekal lagi alias akan mengalami kematian baik kematian daging maupun kematian rohani. Di dalam rumah tangga yang diberkati Tuhan, Tuhan ingin setiap rumah tangga berjalan langgeng, setiap penghuninya panjang umur diberi lindungan terlingkupi oleh anugerah hidup kekal di awal dan diakhir/diujung berumah tangga itu juga diakhiri dengan Roh dan Roh yang menuju pada Kekekalan Hidup.
Diawal kehidupan dimulai dari Roh dan dilingkupi oleh anugerah kekekalan hidup dan di akhir kehidupan juga harus dalam Roh dan menuju kepada kekekalan hidup. Banyak hal yang terjadi dalam rumah tangga yang pada awalnya kita tidak tahu perbuatan Allah bagi rumah tangga yang IA jamah, tapi setelah diakhir barulah kita tahu akan tindakan Allah tersebut. Banyak hal yang kita lakukan sepertinya salah tetapi sebenarnya adalah benar menurut pandangan Tuhan, menurut kita kebanyakan kita salah jalan padahal menurut Tuhan adalah benar, pandangan Tuhan tidaklah sama dengan pandangan manusia seperti perbandingan jauhnya langit dari bumi,  hal-hal dalam berbuat salah inilah padahal adalah benar banyak anggota rumah tangga tidak menyadarinya hingga menghanyutkan rumah tangga tersebut kepada perpecahan dan kehancuran sehingga tidak langgeng/berlanjut lama lagi, sebagai contoh kecil perihal salah tapi benar dalam rumah tangga adalah seperti bila semua aggota rumah tangga duduk dalam satu ruangan keluarga maka yang paling sebelah kiri adalah sang ayah lalu diikuti sang ibu di sebelah kanan ayah lalu diikuti si anak tersulung kemudian berturut-turut sampai ke anak terbungsu, tidak seperti dugaan kita sang ayahlah yang paling kanan atau terdepan seperti kebiasaan di luar rumah sana. Masih banyak lagi contoh lainnya perihal ‘sepertinya salah tapi benar’ ini dalam rumah tangga. Hal-hal yang salah tapi benar ini adalah dinamakan ‘salah ada ada’ yang dibenarkan oleh Tuhan dengan tujuan agar setiap karunia-karunia yang dimiliki setiap anggota rumah tangga dapat berkembang dan bermanfaat bagi saudarnya atau bagi sesama, dan agar mujijat Tuhan masih dapat nyata terjadi dalam setiap rumah tangga sehingga nama Tuhan dapat dimuliakan.
10. Busur Allah adalah tanda jaminan masa depan rumah tangga
Busur Allah dalam pengertian rohaninya tetapi pengertian sebenarnya adalah pelangi yang menggambarkan alangkah indahnya janji-janji Allah dalam hidup, janji-janjiNya yang memberi kelepasan, memberi kemuliaan, janjiNya menjadikan kita umat pilihanNya, janjiNya memberi keselamatan hidup, terlebih memberi bumi dan Sorga yang baru bagi setiap jiwa yang mau mengembangkan manusia rohaninya, bagi setiap jiwa yang mau diperbaharui menjadi sama segambar dan serupa dengan Tuhan Jesus Kristus yang penuh kasih. Indahnya janji-janji Allah itu seperti indahnya pelangi di cakrawala di saat hujan tiada lagi dan butir butir air hujan dikenai sinar matahari membuat berbagai macam warna-warni pelangi yang sangat indah, begitulah harapan dan impian masa depan rumah tangga yang memancarkan sinar terang berwarna-warni menghiasi hidup di relung hati setiap hati anggota rumah tangga yang terbiaskan ke orang lain. Janji Tuhan bagi setiap rumah tangga akan diberi penopang/penolong Illahi Roh Kudus Allah untuk menggiring setiap jiwa meraih kemenangan hidup di setiap sisi dimensi kehidupan di kesudahan zaman akhir ini, Roh Kudus Penolong Illahi yang memberi kekuatan dan penghiburan suka cita bagi setiap jiwa yang lelah dan berduka, Roh Kudus yang memberi kesadaran bagi setiap pelaku dosa untuk berbalik dari pendosa menjadi hidup mulia tidak bercela. Janji Tuhan Allah bagi setiap rumah tangga akan diberi Tamu Agung kedatangan Tuhan Jesus Kristus yang kedua kalinya yang membawa kasih, suka cita, damai sejahtera, keselamatan hidup abadi, terlebih memberi bumi baru dan langit baru yang maha indah dan maha harum, dan memberi malak malak Sorgawi disetiap relung hati penghuni rumah tangga yang menjadikan rumah tangganya adalah keluarga Kristus.

DRIVER/MOMEN KOMPONEN ‘G-K-S-D Akhir’
Ke-10 Pilar rumah tangga bahagia terberkati Tuhan, itu tidak akan berjalan baik bila tidak disertai suatu program ‘driver’nya, penulis mencoba memberi suatu ‘driver’/momen komponennya yang diberi nama driver G-K-S-D Akhir.
Bila dilembaga pendidikan formal, anak-anak memperoleh ajaran dan didikan dari para guru dari awalnya adalah tingkat TK – SD - SMP dan seterusnya hingga si anak mencapai gelar sarjana, tetapi di lembaga ‘privasi’  alias rumah tangga anak-anak dan seluruh anggota rumah tangga lainnya di ajar dan dididik menurut momen komponen G-K-S-D-Akhir, sambil menjalani hidup dalam berumah tangga sambil belajar GKSD juga.
Momen komponen GKSD Akhir adalah semacam monitoring dan evaluasi cara hidup seseorang di rumah tangga dalam mengembangkan 4 unsur kecerdasan manusianya yaitu kecerdasan perilaku, kecerdasan spirituil, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual IQ yang harus selalu  berkembang bila ia melewati G= Gerbang pagar, K= Kunci rumah, S= Sofa/tempat duduk dan D Akhir= Dapur tempat hidangan makanan hingga menuju ruang.tempat paling akhir rumah, baik bila saat keluar rumah maupun saat masuk atau di dalam rumah.
Bila seseorang keluar rumah melewati gerbang pagar (G) di saat itu ia merasa aman akan sampai ke tempat tujuannya dan merasa akan lebih terlindung di luar sana oleh karena Tuhan yang memberi keselamatan di luar dimana ia melangkah menuju dan berada di tempat tujuannya. Dan dari luar mau pulang ke rumah maka ia harus dalam keadaan aman juga membawa sesuatu ‘penghasilan halal’ buah hidup mulia ke rumah masuk melalui gerbang pagar rumah sebab ada Tuhan sebagai gunung batu sion tempat perlindungan yang teguh yang membukakan gerbang keselamatan sehingga orang tersebut tiba selamat di halaman rumah dan saat itu merasa dirinya lebih terlindungi dibanding hari-hari sebelumnya.
Bila saat melewati keluar masuk gerbang pagar (G) inilah seorang anggota rumah tangga harus dapat merasakan kecerdasan manusianya telah lebih berkembang atau tidak dari sebelumnya. Selanjutnya dari gerbang pagar ke dalam rumah sebelum mencapai pintu dan memutar kunci rumah ia akan melewati tangga dan merasakan bahwa cinta dan kasih ada di dalam rumah yang akan diperolehnya dan giliran berikutnya ke-10 pilar rumah tangga bahagia tersebut lebih mudah diterapkan dalam rumah tangga.
Bila seseorang memutar kunci rumah (K) untuk membukakan pintu agar ia dapat keluar atau masuk ke rumah, maka ia harus mengantisipasi setiap musuh yang ada di luar atau di dalam rumah baik musuh secara kasat mata maupun musuh berupa roh-roh penguasa-penguasa di udara yang hendak menghancurkan komunikasi/hubungan antar sesama dan antar anggota rumah tangga, musuh senang membuat suasana rumah ‘broken home’. Dan disaat memutar kunci rumah (K) berarti seseorang harus siap melayani siapapun kawan/sahabat yang ada di luar atau di dalam rumah tersebut apalagi bila seorang ayah atau ibu yang mau menjadikan dirinya sebagai sahabat terbaik dan sejati bagi anak-anaknya, bukan hanya sebagai orang tua semata saja.
Disaat memutar kunci inilah seorang anggota rumah tangga akan merasakan kecerdasan manusianya dapat lebih berkembang atau tidak. Adanya perubahan setiap musuh yang berputar berbalik dari jahat menjadi baik dan setiap kawan mau lebih mendekat dan lebih bersahabat lagi  dapat dirasakan seseorang disaat memutar kunci rumah, dan giliran berikutnya ke-10 pilar rumah tangga bahagia tersebut lebih mudah diterapkan dalam rumah tangga.
Mencermati momen komponen K (kunci rumah) ini dapat dilihat lirik dan di dengar alunan lagu berjudul ‘A house is not a home’ yang dibawakan artis Dionne Warwick, Kebetulan saya seorang pencipta lagu yang lagu tersebut telah saya aransemen dan hasilnya boleh dinikmati lewat website http://www.SMPPress-Sheet Music Plus.Com
Tiba di dalam rumah penata laksanaan rumah tangga yang harmonis, baik, rukun, suka cita dan damai sejahtera akan melibatkan peran serta dari seluruh penghuni rumah tanpa kecuali untuk menciptakan suasana hidup beratmosfirkan rohani pengangungan Tuhan Jesus Kristus sebagai kepala rumah tangga. Tuhan Jesuslah yang memenangkan kita dari setiap pergumulan hidup dan akan mendudukkan kita bersama denganNya di tempat tertinggi Sorga BapaNya.
Duduk di Sofa/tempat duduk (S) adalah aktivitas yang sering dilakukan di dalam rumah baik sendiri maupun bersama dengan anggota rumah tangga lain sebagai momen untuk mendapatkan peningkatan kecerdasan manusia kita yang lebih bila dibanding dengan aktivitas lain, di saat duduk bersama melakukan berupa curhat, share, berbagi pengalaman hidup yang telah dijalani masing-masing pribadi/anggota dikeseharian maupun saling memberi tegoran atau nasehat, memberi pujian atau selaan demi mengembangkan kepribadian dan kecerdasan manusia pribadi lepas pribadi. Dengan kebersamaan duduk di sofa/tempat duduk keluarga bisa sambil nonton TV di ruang keluarga berbuat  saling bercerita, bertutur pantun berucap santun atau bersenda gurau akan lebih mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan. Di saat dan setelah duduk bersama maka setiap anggota rumah tangga akan merasa kecerdasan manusianya telah berkembang, dan giliran berikutnya ke-10 pilar rumah tangga bahagia tersebut lebih mudah diterapkan dalam rumah tangga.
Peranan komponen dapur hingga akhir rumah (D Akhir) tidak kalah penting dengan peranan fungsi ruang keluarga, di dapur semua bahan baku makanan diolah menjadi menu makanan bersih, sehat dan bergizi bagi konsumsi dan pertumbuhan tubuh setiap anggota rumah tangga. Dalam tubuh yang sehat maka jiwapun akan turut sehat pula. Tubuh memerlukan energi yang cukup dari makanan dan air, energi yang diperlukan tubuh seorang pemikir lebih banyak daripada yang diperlukan seorang pekerja yang mengandalkan otot. Makan adalah suatu perbuatan yang paling mengenakkan hati, di saat makan dari pola makan seseorang dapat dinilai perilakunya apakah ia memakan daging dulu atau sayur dulu atau minum air putih dulu, bila memakan banyak daging kira-kira temperamennya keras, tapi bila memakan sayur dulu temperamennya lembut. Menggemuk membuat subur tubuh bukan hanya dari memakan daging saja tetapi bisa juga dengan banyak mengkonsumsi sayur-sayuran, hal ini dapat diteladani dari pola makan Nabi Daniel yang hanya memakan sayur saja, hasilnya ia bisa lebih gemuk subur dibanding dengan pemuka istana lainnya. Agar metabolisme tubuh dalam pencernaan makanan dapat lancar ada baiknya berdoa dulu sebelum makan dan tidak memasukkan makanan nasi, ikan dan sayur sekaligus ke dalam mulut tapi harus dengan seni menyantap hidangan dengan pola urutan makan: karbohidrat (nasi) - lemak (daging/berminyak) – vitamin (sayuran) – protein (ikan/telur/tempe) – air putih (minum),  mana yang lebih dulu tidak masalah tapi harus berurutan dan bila terlewati teruskan saja ke yang berikutnya hingga selesai makan, dengan seni menyantap hidangan tersebut maka tidak hanya pencernaan tubuh yang lancar, tetapi juga kecerdasan manusia akan dapat dirasakan lebih berkembang. Dan setelah makan mengucapkan amin meninggalkan dapur (D Akhir) pikiranpun menjadi tenang, bukannya merasa menjadi dungu tetapi tetap merasa kecerdasan manusianya berkembang dapat lebih berpikir jernih, terang dalam menerapkan ke-10 pilar rumah tangga bahagia yang lebih berkualitas.
Pada sisi driver K dan S ini momen komponennya memberi setiap anggota rumah tangga  berperan paling banyak dibanding disisi driver G dan K untuk menapaki jalan kasih karunia menuju rumah tangga bahagia terberkati oleh Tuhan, sedangkan pada sisi driver G dan D-Akhir disini Allahlah yang banyak berbuat bagi rumah tangga yang ingin diubahkan kehidupan penghuninya menjalani rumah tangga bahagia yang terberkati Tuhan karena driver G dan D-Akhir berada pada komponen bagian awal dan akhir rumah.
Program ‘SPRB’ menapaki jalan kasih karunia menuju keluarga bahagia terberkati Tuhan ditujukan untuk memperoleh kebahagiaan sempurna setiap keluarga di dalam Tuhan dan memperoleh panjang umur yang benar bagi setiap anggota rumah tangga.  Kebahagiaan yang diberi dunia ini adalah kebahagiaan imitasi, semu dan sesaat saja, hanya kebahagiaan dari Tuhanlah yang sejati, nyata dan kekal dapat bertahan lama. Panjang umur yang diberi dunia ini adalah gersang/tandus, kesal dan memberi ketakutan, hanya panjang umur dari Tuhanlah yang subur makmur memberi hidup penuh kelimpahan berkat, panjang umur yang membuat hati senang, jiwa bersuka cita, merubah perangai buruk menjadi lebih baik dan berakal budi, dan membuat orang lain turut juga senang. Panjang umur berarti akrab dalam hadirat Tuhan, suka merenungkan Firman Tuhan dan suka mencari Tuhan baik dalam duka maupun suka cita. Panjang umur juga berarti takut akan Tuhan, menjadikan Tuhan di depan sebagai pemimpin hidup, bila Tuhan disebelah kanan atau di depan bukankah diri menjadi lebih kokoh ?. Panjang umur dari Tuhan membuat hidup ada dalam kasih yang menghilangkan rasa takut dan kekuatiran hidup.  Jaminan dan kepastian hidup diberi Tuhan Allah oleh karena KasihNya yang begitu besar akan dunia ini sehingga anakNya yang Tunggal Jesus Kristus diberiNya supaya barang siapa yang percaya pada Jesus Kristus tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Di zaman akhir sekarang ini oleh sukarnya hidup sehingga kasih dalam persaudaraan semakin pudar dan hilang, persatuan dan persekutuan tidak ada lagi, hanya siapa yang penting diperbincangkan tetapi mereka yang tidak penting tidak diperbincangkan, hanya harga barang/jasa yang diperbincangkan tetapi harga diri manusia dilupakan dan tidak dihargai. Membelakangi Tuhan dan tidak membuat Tuhan berada di depan atau disamping kanan diri akan membuat diri menjadi lemah dan rapuh.
Lain halnya bila setiap keluarga yang berTuhan dan yang menjadikan Tuhan sebagai harta warisannya akan memperoleh upah yang indah dalam hidup berumah tangga, Tuhan memberi panjang umur, berkatNya yang melimpah. Kematian bukan hal yang ditakutkan lagi sebagai akhir dari kehidupan berumah tangga, tetapi keindahan hidup berumah tangga adalah perolehan kemenangan dan kebangkitan dari dunia orang mati, membelokkan kematian menuju kehidupan adalah langkah nyata bagi hidup yang sebenarnya, hidup diperbaharui penuh pengharapan, sebab hidup yang sebenarnya adalah hidup setelah mati.
Kebersamaan dalam kasih keluarga/persaudaraan dan dalam kasih Tuhan akan menghadirkan sukacita, kegembiraan  dan kebahagiaan sejati, hal ini tidak mudah diperoleh tapi hanya melalui banyak berlatih keras, tekun belajar dan mendisplinkan diri untuk mendapatkan kemenangan dan buah hidup mahkota indahnya hidup, kerinduan setiap keluarga adalah hidup yang panjang umur, bahagia terberkati Tuhan dalam kehidupan kekal. Keluarga dalam kedagingan hanya akan memperoleh kebahagiaan sesaat, tipuan dan tidak lepas dari kendala, tetapi bila keluarga rohani yang percaya Tuhan maka upah telah menanti akan memberi ‘indahnya upah hidup’. Keluarga yang rohani akan tetap memperoleh kehidupan suka cita sejati dalam harapan/impian yang terkabul oleh penyertaan Tuhan, Tuhan akan memberi jaminan: kejujuran, ketaatan, kebijaksanaan, pembenaran, suka cita dan damai sejahtera serta jaminan lainnya yang dari Tuhan

Di setiap aktivitas setiap anggota rumah tangga yang selalu berkarya cipta dan mengembangkan manusia rohaninya adalah seperti anak yang menjadikan bapaknya sebagai imam, ibunya sebagai pengayom dan anak-anak meneladani/meniru orang tuaya dan teladan orang tua terpatri mengkristal di dalam hati anak-anak sehingga Tuhan dapat dimuliakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar