Dapatkan Uang, klik link ini http://projects.id/uangberkah

Senin, 08 Oktober 2018

BILA KRISIS/BADAI HIDUP MELANDA (Bagian 1)

BILA KRISIS/BADAI HIDUP MELANDA (Bagian 1)
WAKTU YANG TEPAT MENGHANCURKAN MASALAH
(Oleh: SR.Pakpahan,SST)


Masalah dalam hidup tidak selamanya dipandang membawa kesulitan, tapi bila kita bijak maka masalah itu dapat dijadikan menjadi suatu pendorong untuk kemajuan hdup. Harapan yang belum terwujud seperti apa yang kita inginkan disebabkan oleh adanya suatu kendala atau masalah yang terjadi, masalah itu ada diantara harapan dan kenyataan. Daya juang iman dibutuhkan untuk menghancurkan masalah tersebut, imanlah dasar kita untuk bisa mengharapkan segala sesuatu menjadi kenyataan, imanlah sebagai bukti dari segala sesuatu apa yang tidak terlihat oleh kasat mata menjadi nyata bisa diperlihatkan nampak oleh mata. Masalah terjadi karena ada sesuatu yang menyebabkannya, dalam mengatasi masalah bukanlah pada massalah tersebut, tapi mengatasinya pada penyebab masalah tersebut muncul.
Masalah boleh dikatakan sebagai semacam mahluk P3K yang selalu membawa celaka, berkamuflase palsu, yang akhirnya bila merambat menjurus ke dosa dan giliran akhirnya akan membuahkan kebinasaan. Tadinya P3K itu adalah usaha pertolongan pertama pada kecelakaan, tapi dengan ada datangnya masalah menjadikan keadaan berubah, masalah menjadi sebagai biang kerok pertama pembawa celaka bagi orang yang memberi pertolongan. Sekali lagi masalah menjadikan dirinya semacam mahluk Pura-Pura Pengemis dan Kotor (P3K). Masalah menampilkan dirinya berkamuflase palsu alias menipu dan memperdaya, tadinya hidup adalah pilihan, tapi pilihan-pilihan yang baik dalam hidup dapat kita diperdaya oleh masalah dengan MoU (Memorandum of Understanding)-nya yang menggiurkan, menjanjikan sesuatu yang baru tapi dibalik semuanya itu jelas-jelas adalah buruk berbuahkan celaka. Dan bila kita tidak bijaksana menghadapi masalah ini, akan bisa masalah tersebut semakin besar menyombongkan dirinya dan bahkan bisa menyebabkan timbul masalah baru. Semakin membesarnya masalah bisa berakibat fatal bagi hilang lenyapnya harapan bersamaan dengan kenyataan, alangkaah malangnya seseorang bila hidup tanpa berpengharapan apa-apa. Bila muncul masalah baru bisa berakibat fatal bagi gangguan kejiwaan, megerdilkan diri siapapun yang dilandanya, dan memicikkan pikiran orang yang menganggap remeh pada permasalahan sebelumnya. Hati yang bijak membawa kita pada pilihan-pilihan yang tepat adalah baik bagi hidup, dari dalam hatilah terpancar aliran-aliran kehidupan. Kita harus mampu menolak hal-hal apapun yang buruk dan mau menerima hal-hal apapun yang baik, sebagai seorang kristen yang dewasa rohani bisa membedakan dengan jelas mana yang buruk merusak dan mana yang baik berguna membangun, untuk itu kita harus berani mengambil keputusan yang bijaksana sesuai perkenanan Sorga dengan mengandalkan Tuhan sehingga keputusan kita adalah keputusan Tuhan juga. Jadikan diri sebagai pemimpin diri sendiri dengan mengandalkan Tuhan.
Dalam menentukan pilihan pilihan untuk hidup, kita harrus bijak memilah-milah atau menyortir pilihan-pilihan tersebut, dalam 4 jenis boleh kita golongkan pilihan-piihan hidup tersebut:
1.       Hal yang baik berguna, tapi nyatanya memang baik berguna, ambillah itu untuk hidup.
2.       Hal yang baik berguna, tapi nyatanya adalah buruk rusak, pertimbangkanlah sekali lagi matang-matang sebelum mengambil keputusan.
3.       Hal yang buruk rusak, tapi nyatanya adalah baik berguna, jangan tinggalkan dia, ambillah itu untuk hidup
4.       Hal yang buruk rusak, tapi nyatanya memang buruk rusak, jauhi-lah dia dan jangan lakukan.

Hidup yang tidak ada masalah dan persoalan membuat hidup serasa dimerdekakan “NO PROBLEM”, tapi kebenaran-lah yang sebenarnya memerdekakan hidup, bukan “NO PROBLEM”.  Berbuatlah hal yang benar, sebagai seorang benar yang memperhatikan kemana arus air kehidupan mengalir, apa-apa pokok hidup yang terhubung pada air kehidupan terrsebut, dan hubungkanlah hal-hal yang baik atau berguna pada air kehidupan tersebut, dengan demikian kita mendapat pertumbuhan dan akan menghasilkan buah-buah hidup. Ada 9 buah2 hidup dalam roh,
Galatia 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,  kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri.
Jangan menganggap remeh sekecil apapun masalah yang menghambat perbuatan baik kita dengan pokok air kehidupan tersebut, libatkan Tuhan memegang kendali hidup di setiap persoalan yang ada. Bila seekor kuda dikendalikan dengan memegang tali kekangnya, maka manusia terkendali dengan memegang perkataannya. Orang yang bijak mencari Tuhan, menyampaikan persoalan hidupnya kepada Tuhan untuk diberi jalan keluar atas setiap persoalan yang ada, pada Tuhan selalu ada jawaban yang pasti disetiap persoalan hidup sepeliks apapun, Tuhan adalah jawaban kita.
Seseorang mendapat masalah atau persoalan bukan karena Tuhan yang menghukum, tapi pencobaan datang oleh karena hasil ulah perbuatan diri sendiri,
Yakobus 1 : 13-15
1:13 Apabila seorang  dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Alah” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14: Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena  ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi ia melahirkan dosa, dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Tuhan tidak pernah menghukum umatNya, hukuman yang diperoleh seseorang setimpal dengan dosa yang dilakukannya, semakin sering dan besar berbuat dosa, maka semakin banyak dan peliks pergumulan yang dihadapinya. Agar tidak kena hukuman, jangan kompromi dengan dosa.  Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh kedalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Tetapi engkau hai manusia  Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan (1 Timotius 6 : 9-11).
Bergumul dalam berbagai permasalahan hidup, dapat kita teladani kisah kehidupan Nabi Ayub yang mengalami berbagai pencobaan yang datang beruntun mulai dari kesehatan Ayub yang semakin memburuk oleh karena penyakit korengnya, semua harta benda kekayaan Ayub yang musnah terbakar, ia dengan istrinya bertengkar mulut, retaknya relasi/hubungan silaturahmi antara Ayub dengan teman-teman dekatnya, bahkan sampai kecerdasan spiritual (rohani) Ayub yang merosot karena peliknya berbagai masalah yang ia hadapi.
Namun semua pencobaan tersebut, dapat Ayub atasi dengan bersandar pada pengertian Tuhan, Ayub mampu bertahan dalam pencobaan yang ia hadapi, Ayub dapat melihat kontrasnya perbedaan kegelapan hidupnya dengan jalan terang Sorga, Ayub dapat menunduk dan berserah diri pada tuntunan Tuhan, Ayub mengandalkan Tuhan dalam HikmatNya dalam mengatasi setiap pergumulan hidupnya. Sehingga Ayub akhirnya memperoleh kembali dua kali lipat semua apapun kepunyaannya yang musnah itu, bahkan di akhir usianya Ayub memperoleh anak perempuan yang tercantik di seantero jagad raya.
Yakobus 1:12 : Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Pergunakan iman dan hikmat/akal budi bila menghadapi pencobaan,
Yakobus 1 : 2-8 :
1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3 Sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkann ketekunan.
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurrna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya  kepada Allah -yang memberikan kepada semua orang  dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit-, maka hal itu akan diberikan kepadanya,
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali  jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang  laut, yang diombang-ambingkan oleh angin kian kemari.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan meenerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

SIKAP KITA TERHADAP MASALAH.

Bagi orang tak beriman, pergumulan dan penderitaan hidup yang ia alami menunjukkan besarnya dosa yang ia lakukan. Semakin besar dosa yang diperbuat seseorang, semakin sering dan pelik pergumulan yang ia hadapi. Sebaliknya hidup bebas dari pergumulan dan penderitaan sering dianggap sebagai ciri-ciri orang beriman, hidup mereka hanya dipenuhi dengan berkat dan pengharapan.
Mazmur 34:20 : Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.
Menyerahkan hidup di dalam Kristus memang membuat kita beroleh damai sejahtera, karena kita beroleh anugerah dan diperdamaikan dengan Allah. Namun di sisi lain, hidup dalam damai sejahtera tidak identik dengan bebas masalah, pergumulan, dan penderitaan. Selama hidup di dunia, pergumulan dan penderitaan bisa menghampiri siapa saja, termasuk orang percaya yang beriman teguh. Bedanya, bagi orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, pergumulan dan penderitaan tidak lagi bersifat merusak, melainkan pemicu membangun diri. Menjadikan diri semakin tekun, tahan uji dan berpengharapan kepada Tuhan. Bergantung penuh kepada Tuhan sebagai satu-satunya Penolong untuk melepaskan dari penderitaan itu.
Dengan memandang harapan di dalam Tuhan dan mengandalkan pertolongan Roh Kudus, orang percaya tidak perlu memandang masalah sebagai kutukan. Malah, kita bersukacita karena penderitaan yang kita alami menjadi sarana pertumbuhan iman dan membuat kita lebih sabar. Terlebih lagi jika kita menyadari bahwa pengharapan hanya menjadi milik orang yang mempunyai masalah! Bukankah jika kita renungkan akan kita pahami bahwa masalah adalah jarak antara harapan dengan kenyataan? Dengan demikian, masalah akan selalu ada selama kita memiliki harapan. Jika ada harapan dibalik setiap masalah, janganlah kita takut menghadapi masalah, tapi kita berani menyelesaikannya sehingga kita  menjadi seorang PROBLEM SOLVER.
Dengan demikian kita dapat memilah-milah dan menggolongkan permasalahan hidup itu dalam 5 jenis krisis, yaitu
1.       Krisis/permasalahan kesehatan
2.       Krisis/permasalahan ekonomi/finansial.
3.       Krisis/permasalahan rumah-tangga/keluarga.
4.       Krisis/permasalahan relasi/hubungan.
5.       Krisis/permasalahan Rohani.
Kita akan menggali fenomena hari penciptaan dengan kaitannya terhadap permasalahan hidup yang timbul dalam kehidupan beriman kita, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel: Hubungan antara Hari Penciptaan dengan Krisis/Permasalahan hidup
No
Hari Penciptaan
Krisis/
Permasalahan hidup
Save
 1
Hari ke-1
Terang

Pelayanan
2
Hari ke-2
Cakrawala/pembatas kehidupan
Kesehatan
Perlu diamankan
3
Hari ke-3
Daratan dan Tumbuh tumbuhan
Ekonomi/finansial
4
Hari ke-4
Benda-benda Terang
Keluarga
5
Hari ke-5
Ikan-ikan dan Burung-burung
Relasi/hubungan
6
Hari ke-6
Hewan/binatang dan Manusia
Rohani
7
Hari ke-7
Istirahat (hari Sabath)

Penyembahan/Pelayanan

Dalam kehidupan yang beriman, kita akan menemui permasalahan relasi/hubungan dengan orang lain sebagai permasallahan yang terbanyak yaitu 30,56 persen, permasalahan kesehatan sebesar 25 persen, permasalahan Rohani sebesar 19,44 persen, permasalahan rumah tangga sebesar 16,67 persen, dan yang paling sedikit adalah permasalahan ekonomi/keuangan yaitu sebesar 8,33 persen.
Setiap permasalahan tersebut harus kita selesaikan diwaktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan dengan cara yang tepat pula dengan mengandalkan kuasa Tuhan, pada Tuhanlah ada jawaban dari setiap permasalahan atau pergumulan hidup kita, pada waktu yang tepat Tuhan akan datang memberikan pertolongan, asal saja kita mampu bertahan menghadapi pergumulan tersebut, dan inilah waktunya Tuhan datang dalam badai (lihat gambar 16: Frekwensi dan tahun siklus hari BPS (Badai Pasti Sirna) menurut kalender Luni Solar Kreator Allah).





Bukti adanya hubungan antara hari ke-2 Penciptaan (Cakrawala/langit) dengan fenomena krisis/permasahan kesehatan, seperti yang tertulis di kitab suci:
 Ulangan 28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu m  dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:  28:6 Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan h  suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, i  maka segala kutuk ini akan datang kepadamu 2 dan mencapai engkau:  28:21 TUHAN akan melekatkan penyakit sampar kepadamu, sampai dihabiskannya engkau dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya. s  28:22 TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, t  demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan,u  hama dan penyakit gandum; v  semuanya itu akan memburu w  engkau sampai engkau binasa. x  28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawahpun menjadi besi. y  28:24 TUHAN akan menurunkan hujan abu z  dan debu ke atas negerimu; dari langit akan turun semuanya itu ke atasmu, sampai engkau punah.
Imamat 26:18 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mendengarkan Daku, c  maka Aku akan lebih keras menghajar d kamu sampai tujuh kali lipat e  karena dosamu, 26:19 dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan f  dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga. g  26:20Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, h  tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.

Bukti adanya hubungan antara hari ke-3 Penciptaan (Daratan  dan tumbuh-tumbuhan) dengan fenomena krisis/permasahan ekonomi/keuangan/financial, seperti yang tertulis di kitab suci:
Ulangan 2:2 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku, demikian: 2:3 Telah cukup lamanya y  kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang ke utara. 2:4 Perintahkanlah z kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, a  yang diam di Seir; b  mereka akan takut c  kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali; 2:5 janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki dari negeri mereka, karena kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya. d  2:6 Makanan haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat minum. 2:7Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan e  perjalananmu melalui padang gurun f yang besar ini; keempat puluh tahun g  ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau 1 , dan engkau tidak kekurangan apapun.
Ulangan 14:24 Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu, 14:25 maka haruslah engkau menguangkannya j  dan membawa uang itu dalam bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, 14:26 dan haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang memabukkan, k  atau apapun yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, l  engkau dan seisi rumahmu 1 .
 Lukas 19:12 Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. 19:13 Ia memanggil sepuluh orang hambanya g  dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali 3 . 19:14 Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami. 19:15 Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. 19:16 Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina. 19:17 Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba h  yang baik; engkau telah setia 4  dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. i  19:18 Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina. 19:19 Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota. 19:20 Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. 19:21 Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur. j  19:22 Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu k  sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur. l  19:23 Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya. 19:24 Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu. 19:25Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina. 19:26 Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, m  juga apa yang ada padanya 5 .
Kejadian 47  Tindakan Yusuf
47:13 Di seluruh negeri itu tidak ada makanan, sebab kelaparan itu sangat hebat, sehingga seisi tanah Mesir dan tanah Kanaan lemah lesu karena kelaparan b  itu. 47:14 Maka Yusuf mengumpulkan segala uang yang terdapat di tanah Mesir dan di tanah Kanaan, yakni uang pembayar gandum yang dibeli c  mereka; dan Yusuf membawa uang itu ke dalam istana d Firaun. 47:15 Setelah habis e  uang di tanah Mesir dan di tanah Kanaan, datanglah semua orang Mesir menghadap Yusuf f serta berkata: "Berilah makanan kepada kami! Mengapa kami harus mati di depanmu? g  Sebab tidak ada lagi uang." 47:16Jawab Yusuf: "Jika tidak ada lagi uang, h  berilah ternakmu, i  maka aku akan memberi makanan kepadamu sebagai ganti ternakmu itu." 47:17 Lalu mereka membawa ternaknya kepada Yusuf dan Yusuf memberi makanan kepada mereka ganti kuda, j  kumpulan kambing domba dan kumpulan lembu sapi dan keledainya, k  jadi disediakannyalah bagi mereka makanan ganti segala ternaknya pada tahun itu. 47:18 Setelah lewat tahun itu, datanglah mereka kepadanya, pada tahun yang kedua, serta berkata kepadanya: "Tidak usah kami sembunyikan kepada tuanku, bahwa setelah uang kami habis l  dan setelah kumpulan ternak kami menjadi milik tuanku, m  tidaklah ada lagi yang tinggal yang dapat kami serahkan kepada tuanku selain badan kami dan tanah kami. 47:19 Mengapa kami harus mati di depan matamu, n  baik kami maupun tanah kami? Belilah kami dan tanah kami sebagai ganti makanan, o  maka kami dengan tanah kami akan menjadi hamba kepada Firaun. p  Berikanlah benih, supaya kami hidup dan jangan mati, q  dan supaya tanah itu jangan menjadi tandus." 47:20 Lalu Yusuf membeli segala tanah orang Mesir untuk Firaun, sebab orang Mesir itu masing-masing menjual ladangnya, karena berat r  kelaparan itu menimpa mereka. Demikianlah negeri itu menjadi milik Firaun.47:21 Dan tentang rakyat itu, diperhambakannyalah s  mereka di daerah Mesir dari ujung yang satu sampai ujung yang lain. 47:22 Hanya tanah para imam t  tidak dibelinya, sebab para imam mendapat tunjangan tetap dari Firaun, dan mereka hidup dari tunjangan u  itu; itulah sebabnya mereka tidak menjual tanahnya. 47:23 Berkatalah Yusuf kepada rakyat itu: "Pada hari ini aku telah membeli kamu dan tanahmu untuk Firaun; inilah benih v  bagimu, supaya kamu dapat menabur di tanah w  itu. 47:24 Mengenai hasilnya, kamu harus berikan seperlima x  bagian kepada Firaun, dan yang empat bagian lagi, itulah menjadi benih untuk ladangmu dan menjadi makanan kamu dan mereka yang ada di rumahmu, dan menjadi makanan anak-anakmu." 47:25Lalu berkatalah mereka: "Engkau telah memelihara hidup kami; asal kiranya kami mendapat kasih tuanku, y  biarlah kami menjadi hamba kepada Firaun. z 47:26 Yusuf membuat hal itu menjadi suatu ketetapan mengenai tanah di Mesir sampai sekarang, yakni bahwa seperlima a  dari hasilnya menjadi milik Firaun; hanya tanah para imam tidak menjadi milik Firaun.
 Matius 27:3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, f  melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia 2 . Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak g  itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, 27:4dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri! h 27:5 3 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, i  lalu pergi dari situ dan menggantung diri. j  27:6 Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah." 27:7 Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. 27:8 Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.
Amsal 11:28 Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh, tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.
Amsal 11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.
Kota yang kuat o  bagi orang kaya ialah hartanya 1 , tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat p ialah kemiskinan.


Bukti adanya hubungan antara hari ke-4 Penciptaan (Benda-benda Penerang) dengan fenomena krisis/permasahan rumah tangga/keluarga, seperti yang tertulis di kitab suci:
Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.
Titus 2:3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, u  jangan menjadi hamba anggur 2 , v  tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik 2:4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda w  mengasihi suami dan anak-anaknya 3 ,2:5 hidup bijaksana x  dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, y  baik hati dan taat kepada suaminya, z  agar Firman Allah a  jangan dihujat orang.
Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah v  dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku,
Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah k  orang Mesir itu karena Yusuf, l  sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar