KECERDASAN MANUSIA,
NILAI KESANGGUPAN HIDUP MANUSIA
(NKHM)
Oleh :
SR.Pakpahan,SST
Manusia adalah
sebagai mahluk pribadi juga sekaligus sebagai mahluk social. Manusia mahluk agung yang diciptakan oleh Tuhan Allah pada hari
keenam merupakan ciptaanNya yang urutan terakhir dari semua yang diciptakan
dihari penciptaan bumi dan segala isinya, dengan maksud dan tujuan Allah agar
segala sesuatunya telah tersedia semuanya segala kebutuhan hidup manusia, baik
yang ada dibawah permukaan tanah, dibawah air/laut, diatas tanah, maupun di
langit, semua kebutuhan hidup manusia itu dapat berbentuk dalam wujud benda
cair, padat, zat dan gas, harus menjadi tanggung jawab manusia dalam
mempergunakannya (menguasainya) dan menaklukkannya untuk kesejahteraan
hidupnya. Tinggal sekarang dan selanjutnya bagaimana caranya manusia
mempergunakan akal pikirannya (IQ), emosinya (EQ), Spirituilnya (SQ) dan
perilakunya (VQ) untuk memperoleh segala kebutuhan hidupnya tersebut untuk
hidup sehari hari (dalam skope kecil) dan untuk menguasai dan menaklukkannya
(dalam skope besar).
Kebutuhan
hidup manusian itu pada dasarnya ada 5 jenis kebutuhan, yaitu:
- Kebutuhan akan sandang (pakaian) sebagai
pelindung tubuh.
- Kebutuhan akan pangan (makanan)
- Kebutuhan akan papan (perumahan tempat
berteduh/berlindung)
- Kebutuhan akan kemewahan (kekayaan)
- Kebutuhan akan ketentraman (kenyamanan hidup)
Manusia sebagai
mahluk pribadi disebut “Homo Sapiens” yang mempunyai kepribadian tersendiri
yang unique yang seorang berbeda
dengan kepribadian oran g lain (tidak akan pernah
dijumpai manusia yang satu memiliki kepribadian yang sama dengan oran g lain sebab manusia
secara pribadi masing-masing adalah unique sesuai dengan DNA masing masing yang
ada padanya)
Manusia
secara pribadi mempunyai hubungan langsung vertical dengan penciptanya Tuhan
Allah sesuai dengan adanya suatu rencana, maksud dan tujuan Allah terhadap
masing-masing ciptaanNya demi kemuliaan namaNya. Kita tidak tahu apa rencana,
maksud dan tujuan Allah tersebut berkarya bagi segala ciptaanNya, tetapi yang
jelas semuanya ciptaan
Tuhan Alllah
(termasuk manusia secara pribadi) diciptakan hanya demi kemuliaan Allah
semata-mata.
Manusia
sebagai mahluk social disebut “social personal” yang mempunyai kemampuan
beradaptasi dengan alam lingkungan sekitarnya dan oran g lain serta masyarakat luas. Beradaptasi
disini maksudnya adalah manusia seberapa cepat mampu dapat dengan mudah
menyesuaikan diri dan membawa dirinya pada alam lingkungan sekitarnya dan oran g-orang lain sesuai
habitatnya dalam suatu populasi yang ada sebagai komunitas social (social
community).
Manusia
sebagai mahluk pribadi dan ia sebagai mahluk social harus saling terpadu keduanya
dalam mencari dan memenuhi kebutuhan/nafkah hidupnya sehari-hari, keterpaduan
ini harus saling progress, keduanya tidak boleh terpisah berdiri sendiri
seperti tidak hanya mementingkan diri sendiri (ego) atau tidak hanya
mementingkan sosialnya (sosialis). Bila terlalu mementingkan diri sendiri
dikatakan egois yang tidak akan dapat bertahan hidup (survive life) dengan
layak sebab ibarat batang bambu (bulu) yang tumbuh hanya 1 batang saja akan
mudah tumbang ditiup angin kencang,
demikian juga bila terlalu mementingkan sosialnya dikatakan very socialis yang
juga tidak akan dapat bertahan hidup dengan semestinya (survive life) dengan seutuhnya,
sebab ibarat hewan zerapah yang kakinya panjang lehernya pendek menggunakannya
untuk mengambil makanan daun-daunan yang ada diatas tetapi tidak dapat
mengambil makanan yang ada dibagian bawah diatas permukaan tanah.
Lain halnya
bila adanya keterpaduan keduanya antara manusia sebagai pribadi dan sebagai
mahluk social yang merupakan satu kesatuan tidak terlalu mementingkan yang satu
dan melupakan yang lain, ini diibaratkan pohon bambu tersebut yang tumbuh
bersama batang-batang lainnya tumbuh serumpun bila ditiup angin kencang tidak
akan tumbang, dan diibaratkan seperti hewan zerapah yang dapat hidup sesuai aturan dalam habitatnya.
Tingkat
kehidupan manusia untuk sanggup memenuhi kebutuhannya, seseorang dengan oran g lain berbeda
nilainya sesuai dengan tingkat IQ, EQ, SQ dan VQ masing-masing. Nilai
Kesanggupan Hidup Manusia (NKHM) ini dilihat dari sisi tingkat kecerdasannya.
Penggolongan manusia normal menurut tingkat
kecerdasannya dapat dibagi dalam 5 (lima ) golongan yaitu:
1. Tingkat kecerdasan Bodoh
2. Tingkat kecerdasan Biasa (normal)
3. Tingkat kecerdasan Pintar
4. Tingkat kecerdasan berhikmat (bijaksana)
5. Tingkat kecerdasan super/instant.
Penentuan
tingkat kecerdasan manusia normal ini dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan IQ,
EQ, SQ dan VQ dimasing-masing tingkatannya.
1.
Manusia normal dengan tingkat kecerdasan
Bodoh.
Seseorang manusia
normal dikatakan bodoh karena ia kurang pintar bila dibandingkan dengan oran g oran g
lain yang pintar dalam satu populasi. Bila tidak ada orang orang yang lebih
pintar dari dia maka ia dikatakan tidak bodoh. Seseorang manusia normal yang
mempunyai tingkat kecerdasan bodoh, nilai IQ-nya berada dibawah range 74,1, nilai EQ-nya berada antara range 0 – 298, nilai
SQ-nya berada antara range 0-54,72 dan nilai VQ-nya
berada antara 23.94-31.92.
2. Manusia Normal dengan tingkat kecerdasan biasa
(normal)
Seseorang manusia
normal yang mempunyai tingkat kecerdasan biasa (normal), nilai IQ-nya berada
antara range 74.1 – 108.3, nilai EQ-nya berada antara range 113 – 287, nilai SQ-nya berada
antara range 71,82 – 82,08
dan nilai VQ-nya ada dua yaitu berada antara 0 – 15.96 dan 31.92 – 47.88. Tingkat kecerdasan biasa (normal) ini banyak ditemui
pada manusia umumnya.
3. Manusia Normal dengan tingkat Kecerdasan
Pintar
Seseorang manusia
normal yang mempunyai tingkat kecerdasan pintar, nilai IQ-nya berada antara range
108.3 – 131.1,
nilai EQ-nya berada diatas range 92,3,
nilai SQ-nya berada antara range 91,2 – 100,32 dan nilai VQ ada dua yaitu berada antara range 15.96 – 23.94 dan diatas range 47.88. Tingkat kecerdasan pintar ini tidak banyak ditemui
pada manusia umumnya dibanding tingkat kecerdasan biasa (normal).
4. Manusia Normal dengan tingkat Kecerdasan
Berhikmat (Bijaksana)
Seseorang manusia
normal yang mempunyai tingkat kecerdasan berhikmat (bijaksana), nilai IQ-nya
berada antara range 131.1 – 142.5, nilai EQ-nya berada antara range 82,1 – 298, nilai SQ-nya berada antara range 100,32 –
109,44 dan nilai VQ-nya berada antara range 31.92 – 39.9.
Tingkat
kecerdasan berhikmat (bijaksana) ini malah lebih sedikit ditemui pada manusia
umumnya.
5. Manusia Normal dengan tingkat
Kecerdasan Super/instant
Seseorang
manusia normal yang mempunyai tingkat kecerdasan super/instant nilai IQ-nya
berada diatas range 142.5, nilai EQ-nya antara range
205 – 277, nilai SQ-nya ada dua berada dibawah range 0 atau
diatas range 109,44 dan nilai VQ-nya berada antara range 39.9 – 47.88.
Tingkat
kecerdasan super ini jarang (langka) ditemui pada manusia umumnya.
Bila
keempat unsur pembentuk kecerdasan pada manusia normal tersebut dibuat dalam
suatu table maka akan diperoleh sebagai berikut:
Bila
dibuat dalam bentuk skala range keempat unsur pembentuk tingkat kecerdasan seseorang
manusia normal tersebut adalah sebagai berikut:
Tingkat
kecerdasan inteletuil (IQ) manusia normal adalah sebagai penentu/penanda
pertama dalam menentukan tingkat kesanggupan hidup manusia.
Manusia normal pada tingkat kecerdasan IQ-nya, semakin
tinggi tingkat kecerdasan intelektualnya (IQ) maka makin rendah tingkat
kecerdasan emosionalnya (EQ) lalu pada point akhir kembali tinggi lagi, makin
tinggi tingkat kecerdasan spirituilnya (SQ) sedangkan tingkat kecerdasan
perilakunya (VQ) dari tinggi ke rendah
dan kembali lagi ke tinggi (membentuk seperti huruf W). Terlebih lebih pada
tingkat kecerdasan IQ yang nilainya berada antara range
91.2 – 102.6
(berada dalam garis grafik tingkat kecerdasan biasa/normal) ada suatu range
nilai tingkat emosional (EQ) yang terlompati, hal ini dapat kita hidupkan pada
manusia normal yang memiliki tingkat kecerdasan IQ biasa/normal 74.1 – 108.3 dimana bila mereka bertambah ilmu
pengetahuannya (lebih berpendidikan lagi) maka emosi dirinya akan makin tinggi (mudah
naik darah) dan bila ditambah IQ sedikit lagi berupa ilmu pengetahuannya dari
yang telah diperolehnya itu maka saat itu juga
akan tiba tiba kolaps turun emosi dirinya.
Berbeda
dengan manusia normal yang kecerdasannya bodoh (kurang berpendidikan) yang
nilai IQ-nya berada antara range 0 – 74.1 yang bila ia salah lalu ditegor atau dinasehati malah ia akan
marah-marah dan melampiaskan emosi dirinya, sedangkan oran g
yang berpendidikan bila ia salah lalu ditegor atau dinasehati atau dikritik ia
akan introspeksi diri dan menerima kesalahannya tersebut dan memperbaikinya
agar tidak terulang kembali.
Pada
tingkat kecerdasan intelektual manusia normal, semakin tinggi kecerdasan IQ-nya
maka kecerdasan emosionalnya (EQ) akan semakin berkurang dan berhati-hatilah
bila IQ ini ditambah sedikit lagi maka emosional (EQ) akan tiba-tiba mencuat
meningkat tajam, hal ini dapat kita hidupkan pada manusia normal kecerdasan
super/instant yang nilai IQ-nya berada diatas range 142.5, seseorang yang merasa dirinya super merasa paling
hebat dari orang lain merasa lebih pintar dari orang lain merasa lebih berkuasa
dan lebih punya segala hak dari orang lain, bila ia disinggung dan dikatakan
bodoh dan telah berbuat salah maka ia akan langsung berdiam diri meyendiri dan
mengunakan ilmunya untuk menghindari konflik.
Berikut
diberikan Grafik Tingkat Kecerdasan Intelektuil (IQ) menurut tingkat kecerdasan
bodoh, biasa/normal, pintar, berhikmat/bijaksana dan kecerdasan super/instant.
2.
Tingkat Kecerdasan Emosional (EQ) manusia
normal.
Sebelumnya telah
dijelaskan sedikit mengenai hubungan antar kecerdasan intelektuil (IQ) dengan
kecerdasan emosional (EQ) dimana semakin tinggi kecerdasan IQ menyebabkan
kecerdasan EQ yang semakin rendah dan pada point akhir EQ-nya tinggi mencuat.
Manusia
normal yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional EQ normal/biasa nilainya
berada antara range 112,86 – 287,28, yang dapat dirinci lagi yaitu untuk kecerdasan EQ range
143,64 – 287,28 berada pada IQ range 74.1 –
85.5, untuk tingkat EQ range 133,38 – 277,02 berada pada IQ range 85.5 – 96.9 dan untuk EQ range 112,86 – 256,5 berada pada IQ range
96.9 – 108.3.
Bila
diperhatikan suatu nilai kecerdasan EQ pada rangenya dimasing masing tingkat
kecerdasannya nilai EQ tersebut adalah sesuai dengan masing-masing tingkat
kecerdasan IQ. Hal ini dapat kita hidupkan pada beberapa manusia normal yang
mempunyai masing masing tingkat kecerdasan biasa (normal) tetapi nilai IQ
masing masing berbeda maka emosional mereka dapat dikatakan sama.
Manusia
normal yang mempunyai tingkat kecerdasan pintar (EQ pintar) nilainya berada diatas
range 92,34 yang dapat dirinci lagi sebagai berikut
untuk EQ range 102,6
– 318,06 berada pada IQ range 108.3 – 119.7 dan untuk EQ range 92,34 – 307,8 berada pada IQ range
119.7 – 131.1.
Sama
halnya dengan pada tingkat kecerdasan EQ normal, pada tingkat kecerdasan EQ pintar
suatu nilai EQ pada rangenya dimasing masing tingkat kecerdasan EQ-nya, nilai
EQ tersebut adalah sesuai dengan masing masing tingkat kecerdasan IQ. Hal ini
dapat kita hidupkan pada beberapa manusia normal yang mempunyai tingkat
kecerdasan berbeda antara kecerdasan biasa/normal dan kecerdasan pintar yang
memiliki masing masing nilai IQ yang
berbeda juga maka pada mereka dapat ditemui tingkat emosional yang sama.
Manusia
normal tingkat kecerdasan berhikmat (bijaksana) (EQ hikmat) nilainya adalah
antara range 82,08 – 297,548
yang sesuai dengan IQ range 131.1 – 142.5. Sama halnya juga dengan pada tingkat kecerdasan EQ
pintar dan EQ biasa (normal), pada tingkat kecerdasan EQ hikmat ini, suatu
nilai EQ pada rangenya, nilai EQ tersebut adalah sesuai dengan nilai kecerdasan
IQ, hal ini dapat kita hidupkan pada beberapa manusia normal yang mempunyai
tingkat kecerdasan yang berbeda kecerdasan biasa (normal), kecerdasan pintar
dan kecerdasan berhikmat yang memiliki masing masing nilai IQ yang berbeda,
maka pada mereka masih dapat ditemui kecerdasan emosional (EQ) yang sama.
Tingkat
kecerdasan super/instant (EQ super) pada manusia normal nilainya berada pada range
205,2 – 277,02
yang sesuai dengan IQ nilai diatas range 142.5. Sama juga halnya dengan pada tingkat kecerdasan EQ
hikmat, EQ pintar dan EQ biasa, pada tingkat kecerdasan EQ super/instant ini
suatu nilai EQ pada rangenya nilai EQ tersebut
adalah sesuai dengan nilai kecerdasan IQ, hal ini dapat
kita hidupkan pada beberapa manusia
normal yang mempunyai tingkat kecerdasan berbeda antara kecerdasan biasa,
kecerdasan pintar, kecerdasan berhikmat dan kecerdasan super yang memiliki
kecerdasan IQ nilai yang berbeda, pada mereka masih juga dapat ditemui kecerdasan
emosional (EQ) yang sama.. Cuma besarnya luapan emosi itu yang berbeda
dibanding luapan emosi pada kecerdasan biasa, pintar dan kecerdasan hikmat.
Bila
diperhatikan grafik tersebut diatas, semakin tinggi tingkat kecerdasan
seseorang manusia normal dari bodoh hingga berhikmat maka tingkat kecerdasan
emosional (EQ) akan semakin rendah. Tetapi pada tingkat kecerdasan super yang
dapat ditemui pada manusia super (yang merasa dirinya super) tingkat
emosionalnya (EQ) awalnya paling tingi
tetapi pendek (manusia super tidak mudah tersinggung dan tidak cepat emosi dan bila
emosi hanya sebentar saja lalu emosinya reda).
3.
Tingkat Kecerdasan Spirituil (SQ) manusia
normal
Tingkat kecerdasan
spiritual (SQ) manusia normal adalah sebagai penentu/penanda juga dalam
menentukan tingkat kesanggupan hidup manusia setelah tingkat kecerdasan
inteletuil (IQ).
Tingkat
kecerdasan spiritual (SQ) ini berbanding lurus dengan tingkat kecederdasan
intelektuil (IQ) dalam arti jika kecerdasan IQ bertambah maka kecerdasan SQ
akan bertambah,
demikian sebaliknya. Dan
kecerdasan SQ berbanding terbalik dengan kecerdasan EQ dalam arti jika
kecerdesan emosional (EQ) bertambah maka kecederdasan SQ akan berkurang atau
sebaliknya, tetapi pada saat mencapai titik tingkat kecerdasan super/instant
pertambahan sedikit lagi SQ maka akan menyebabkan EQ yang tinggi. Hal ini dapat
kita hidupkan pada beberapa manusia normal pada seseorang yang fanatic pada agamanya
(yang merasa agamanya dan ibadahnyalah yang paling super paling hebat), bila oran g tersebut merasa oran g lain tidak cocok karena tidak sepaham
dengan dirinya tentang segala sesuatu yang baik untuk kebaikan bersama dalam
lintas agama maka ia akan segera marah (mudah emosi dan akan memuncak dan tiba
tiba meledak) walaupun hanya pendek sebentar saja.. Berhati hatilah bila anda
seorang tokoh agama (rohaniawan) janganlah merasa diri seorang super, peganglah
hikmat yang dari Allah yang murni yang dapat menambah atau mengurangi
kepintaran diri, seorang hamba Tuhan yang memiliki ilmu pengetahuan lebih
diantara golongannya harus menjadi panutan contoh teladan bagi para kaumnya,
hendaknya ia panjang sabar, tidak cepat marah dan tidak
gampang emosi sebab orang yang cepat marah akan menimbulkan pertengkaran.
Berikut
ini diberikan grafik tingkat kecerdasan Spirituil (SQ) menurut kecerdasan
bodoh, biasa/normal, pintar, berhikmat/bijaksana dan kecerdasan super/instant.
Manusia
normal yang lahir hidup, begitu ia lahir sebenarnya sudah memiliki kecerdasan
spiritual (SQ) yang sesuai dengan tingkatan intelektuilnya (IQ) yang paling
minimum yang diwariskan dari oran g
tuanya (parents). Dengan bertambahnya usianya maka tingkat kecerdasannya
bertambah juga dari kurang pintar menjadi ke normal lalu ke pintar lalu menjadi
berhikmat hingga menjadi oran g
super (tersohor).
Perkembangan tingkat kecerdasan
spiritual SQ ini pada manusia normal yang diikuti seiring oleh kecerdasan
intelektuil IQ mempunyai hubungan searah berbentuk garis lurus (linear) dengan
kecondongan positip terhadap tingkat kecerdasan spiritual (SQ). Bila IQ
meningkat maka akan diikuti juga SQ yang meningkat dengan pertambahan nilai
masing masing kecerdasan proporsinya yang sama sehingga membentuk grafik seperti
garis lurus.
Kecerdasan
intelektuil (IQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) harus bertumbuh berkembang
seiring bersama, sebab bila pada diri seorang manusia normal hanya ada
kecerdasan intelektuil IQ saja tanpa ada kecerdasan spiritual SQ maka ia akan sama
seperti pincang dan bila hanya ada kecerdasan spiritual SQ saja tanpa ada
kecerdasan intelektuil IQ maka ia akan sama seperti buta. Jadi
ilmu tanpa iman adalah pincang dan iman tanpa ilmu adalah buta, kedua duanya
harus seiring bertumbuh berkembang.
Bila
diperhatikan kembali grafik tingkat kecerdasan intelektuil (IQ) yang berbentuk
garis lurus yang menuju makin keatas, begitu juga grafik tingkat kecerdasan
spirituil (SQ) yang berbentuk garis lurus yang menuju makin keatas, hal ini
dapat menjelaskan keterangan diatas bahwa dapat terlihat jelas iman dan ilmu
harus hidup bertumbuh berkembang seiring, atau tingkat kecerdasan spiritual
(SQ) dan kecerdasan intelektuil (IQ) harus hidup tumbuh berkembang seiring.
Lain
halnya dengan tingkat kecerdasan emosional (EQ) yang bila dikaitkan dengan
tingkat kecerdasan spiritual SQ dimana kecerdasan EQ yang menurun sesuai dengan
meningkatnya kecerdasan intelektuil IQ, maka kecerdasan spiritual SQ akan
meningkat. Jadi antar kecerdasan SQ dan EQ mempunyai hubungan terbalik, bila SQ
meningkat maka EQ akan menurun atau sebaliknya. Tetapi pada saat mencapai titik
tingkat kecerdasan super/instant pada manusia normal dengan tingkat kecerdasan
IQ yang meningkat, EQ-nya bukan lagi menurun tetapi meningkat melonjak tajam pada
suatu point yang bila dihubungkan dengan tingkat kecerdasan SQ bisa menjadi
meningkat lagi atau bisa menjadi dropdown menurun pada titik 0 (nol).
Meningkatnya lagi atau menurun dropdown (kolaps) tingkat kecerdasan spiritual
SQ ini pada kecerdasan super seorang manusia normal, ini tergantung pada diri
manusianya sendiri. Perhatikanlah grafiknya pada titik tingkat kecerdasan super
dengan tingkat kecerdasan IQ nilai diatas range 142.5, EQ meningkat melonjak taham (EQ bern ilai antara range 205,2 – 277,02) sedangkan kecerdasan SQ-nya ada 2 (dua) kemungkinan
yaitu bisa meningkat lagi (SQ >= 114) atau
bisa menjadi kolaps (drop down) (SQ = 0 seterusnya). Hal ini bisa kita
ilustrasikan pada para malaikat, dari semuanya malaikat Allah (7 malaikat) yang
berbakti menyembah kepada Tuhan Allah hanya 6 malaikat yang terus tetap setia
berbakti menyembah Tuhan Allah yang merasa dirinya tidak dapat sama dengan
Allah. Tetapi hanya malaikat Lucifer sebagai malaikat yang paling ahli
beribadah menyembah Tuhan Allah telah menyombongkan dirinya menganggap dirinya
sama dengan Tuhan Allah, menganggap dirinya paling ahli ibadah yang memiliki
tingkat kecerdasan yang paling tertinggi diantara para Malaikat, maka dengan
seketika itu juga Tuhan Allah menurunkan derajat malaikat Lucifer sampai ke permukaan
bumi terbawah sehingga ia menjadi penggoda umat manusia
dimuka bumi ini sehingga kecerdasan spirituilnya (SQ) nya menjadi (nol).
Waspadalah
terhadap alam lingkungan sekitarnya dan terhadap oran g
oran g lain yang dapat mempengaruhi ikutnya kita
dalam suatu penyesatan, memang penyesatan selalu ada dalam dunia ini tetapi
selalulah waspada terlebih lebih yang merasa dirinya yang paling super yang merasa
paling terhebat diantara oran g
lain, kendalikanlah emosi dalam menyaring atau menerima semua yang masuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi , tetaplah berproduksi menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi sesama dan orang lain terlebih lebih bagi kemuliaan
Tuhan Allah. Anggaplah diri seorang hamba yang tidak berguna bagi seorang
tuannya, seorang hamba Tuhan yang tidak fasih dan tidak layak yang hanya dapat
mengerjakan dan melaksanakan sesuatu hanya atas perintah tuannya saja.
Jadilah
kita sebagai manusia normal cukup sebagai manusia yang berhikmat (bijaksana)
saja tidak ingin menjadi seorang manusia super tetapi menjadi oran g bijaksana itu sudah cukup, bila ingin
menjadi seorang manusia super waspadalah, ujilah diri sendiri dan ujilah segala
sesuatu dengan kecerdasan intelektiuil IQ yang tinggi yang dimiliki, jangan
terlalu mementingkan diri sendiri dan jangan terlalu
mementingkan social, jangan gampang marah tetapi kendalikan emosi, tingkatkan
berperilaku yang lebih baik, tetaplah jadikan Tuhan Alllah selalu bersama dan
sebagai sandaran hidup, semua perkara dan pekerjaan lakukanlah dalam Tuhan,
tingkatkan kecerdasan spiritual dengan rajin berdoa dan berpuasa, beribadah dan
membaca kitab suci sesering mungkin, jangan menyombongkan diri, harus tahu diri
dan takut akan Tuhan sebab takut akan Tuhan adalah awal sumber dari segala
hikmat dan pengetahuan dan segala berkat. Dan katakanlah sekiranya dan seijin
Tuhan aku esok hari akan mengerjakan ini atau pergi kesana dengan menempuh
jalan ini, milikilah daya tahan hidup yang kuat..
4.
Tingkat Kecerdasan Perilaku (VQ) manusia
normal.
Tingkat
kecerdasan perilaku (VQ) adalah tingkat kecerdasan yang paling bawah dibanding
kecerdasan IQ, EQ dan SQ dalam menentukan nilai kesanggupan hidup manusia.
Kecerdasan
perilaku (VQ) adalah kecerdasan yang dapat berubah atau dirubah dengan seketika
dan dapat juga hilang. Sifat atau tabiat perilaku manusia normal yang buruk
dapat dirubah dengan waktu yang singkat menjadi berperilaku yang baik atau
sebaliknya dengan cepat seseorang yang bersifat
perilaku baik dapat menjadi berperilaku yang jahat (buruk). Berbeda dengan kecerdasan
IQ, EQ dan SQ membutuhkan proses waktu yang lama dalam peru bahannya.
Lawanlah yang jahat (buruk) dengan kebaikan maka perbuatan itu adalah mulia.
Jika yang jahat (buruk) dilawan dengan kejahatan maka perbuatan itu sama dengan
balas dendam.
Kecerdasan
perilaku (VQ) adalah yang menentukan kebiasaan hidup seseorang manusia normal,
apakah disaat tidur, bangun, duduk, bekerja, berdiri maupun saat berjalan.
Kebiasaan hidup yang sesuai dengan perilaku baik dapat berubah dengan seketika
itu juga, tetapi kecerdasan IQ, EQ dan SQ tidak demikian, perubahan IQ, EQ dan
SQ membutuhkan proses yang panjang sebab kecerdasan IQ akan tertanam lama
berakar dalam pikiran/ memori otak manusia, kecerdasan EQ akan lama tertanam
berakar dalam lubuk hati seorang manusia, dan kecerdasan SQ akan lama tertanam
berakar dalam tubuh/diri seorang manusia.
Meskipun
kecerdasan perilaku VQ ini dapat berubah dengan mudah, kecerdasan VQ inilah
kecerdasan yang paling dahulu dibentuk dari seluruh unsur pembentuk kecerdasan
pada manusia normal sehingga terbentuk suatu nilai kesanggupan hidup seseorang
manusia normal dan kecerdasan VQ inilah kecerdasan yang paling sulit dibentuk
dalam diri manusia normal meskipun pembentukan kecerdasan dalam diri manusia
normal dimulai dari VQ kecerdasan perilakunya. Maksud pembentukan VQ disini adalah membentuk agar berubah
sifat/tabiat/perilaku dari yang jahat/buruk menjadi berperilaku yang baik
itulah yang paling sulit karena dalam proses menjadikan seorang manusia normal
yang berperilaku baik dibutuhkan juga kecerdasan IQ, EQ dan SQ untuk
membentuknya juga. Disamping itu disebabkan juga oleh karena kecerdasan
perilaku ini ada 2 bagian yaitu kecerdasan perilaku (VQ) biasa dan kecerdasan
perilaku (VQ) yang aneh.
Bila
diukur dalam besarnya nilai kecerdasan perilaku (VQ) ini maka kecerdasan
perilaku (VQ) yang aneh nilainya lebih besar dibanding nilai kecerdasan
perilaku VQ yang biasa sesuai dengan penentu/penanda tingkat kecerdasan
spiritual (SQ) yang digunakan pada tingkat kecerdasan (kesanggupan) hidup
manusia normal.
Dari sekian banyak perilaku
hidup manusia normal, dapat dipilih perilaku-perilaku yang baik yang cocok
dengan kecerdasan emosional seseorang dan membuang segala perilaku yang jahat
(buruk).
Janganlah
merasa diri sudah berperilaku baik sebab mungkin saja bila esok hari anda tidak
sengaja berperilaku jahat akan menyebabkan oran g lain yang tidak mengenal anda menduga
anda sebagai seorang yang jahat sebab perilaku yang jahat/buruk itu selalu disimpan (dingat oleh orang lain).
Dan janganlah anda merasa diri seorang yang berperilaku buruk/jahat sebab
mungkin saja bila esok hari ada keanehan terjadi suatu
mujijat hidup anda dapat bertobat dan tidak sengaja berperilaku baik menolong
seseorang yang mengakibatkan oran g lain yang
tidak mengenal anda itu menduga bahwa anda
adalah seorang yang baik budi sebab perilaku yang baik yang anda beri itu akan selalu dikenang oleh oran g lain.
Kecenderungan
kecerdasan prilaku VQ ini grafiknya
berbentuk trend sesuai dengan masing-masing tingkatan kecerdasan manusia
normal. Adapun grafik kecerdasan VQ tersebut adalah sebagai berikut yang
berbentuk seperti huruf W.
Tingkat
kecerdasan perilaku (VQ) yang sesuai dengan tingkat kecerdasan spiritual (SQ)
dan atau kecerdasan intelektuil (IQ) dapat ditingkatkan pada manusia normal
yang dari berperilaku buruk/jahat menjadi berperilaku baik, dari berperilaku
kurang baik menjadi berperilaku baik dan dari berperilaku yang baik menjadi
berperilaku lebih baik. Dari semua perilaku-perilaku dalam diri manusia normal
dapat dipilih perilaku-perilaku yang baik yang dimunculkan sesuai dengan
tingkat kecerdasan spirituilnya (SQ) dan atau kecerdasan intelektuilnya (IQ).
Dan semua perilaku-perilaku yang buruk yang tidak sesuai lagi dengan
perkembangan jaman dapat dihilangkan (dilenyapkan) agar dengan mudah seorang
manusia normal dengan tingkat kecerdasan perilaku (VQ) yang terpilih tadi
mempunyai kesanggupan hidup menghadapi tanta ngan
zaman dan teknologi,
mempunyai kesanggupan untuk
hidup lebih bagus dimasa yang akan datang yang lebih bersinar lebih cemerlang
sesuai dengan berkembangnya tingkat kecerdasan spiritual (SQ) dan atau kecerdasan
intelektuil (IQ) sedangkan kecerdasan EQ menyesuaikan terhadap kecerdasan IQ
dan SQ.
Dua
sifat/tabiat perilaku tadi yaitu perilaku buruk dan prilaku baik yang dalam
satu kesatuan membawa bentuk kecerdasan perilaku (VQ) sebenarnya mempunyai hubugan
yang terputus tersambung yang artinya jika kita menghilangkan perilaku yang
buruk dalam diri seorang manusia normal maka perilaku yang baik akan tinggal
tidak ikut lenyap, selanjutnya perilaku yang baik ini juga mempunyai hubungan
terputus tersambung dengan kecerdasan SQ, EQ dan IQ yang artinya antara VQ dan
SQ, EQ dan IQ merupakan satu kesatuan dalam membentuk kepribadian, nilai
kecerdasan dan nilai kesanggupan hidup manusia, bila kecerdasan VQ yang baik
tadi dihilangkan maka kecerdasan SQ akan ikut hilang sehingga pembentukan kepribadian,
nilai kecerdasan dan nilai kesanggupan hidup seorang manusia normal tidak akan
terwujud. Begitu juga hubungan antar VQ dengan kecerdasan spiritual (SQ) adalah
sejajar dalam arti kecerdasan VQ cukup berpengaruh terhadap kecerdasan SQ, bila
kecerdasan VQ yang baik dihilangkan maka kecerdasan SQ akan ikut lenyap, atau
bila kecerdasan SQ dihilangkan maka kecerdasan VQ akan ikut lenyap dalam
pembentukan kepribadian, nilai kecerdasan dan nilai kesanggupan hidup manusia normal
dengan kepribadian utuh, hal demikian juga berlaku sama antara hubungan EQ dan
IQ.
Pada
grafik VQ yang ditampilkan pada gambar yang berbentuk seperti hurf W tadi dapat
terlihat dengan jelas bahwa dengan adanya angka trend (naik turunnya) tingkat
kecerdasan perilaku VQ mengikuti meningkatnya tingkat kecerdasan spiritual SQ
dan kecerdasan intelektuil (IQ), sementara pada kecerdasan emosional (EQ)
tingkatannya adalah menurun dan pada titik akhirnya akan meningkat melonjak
tajam dalam membentuk tingkat kecerdasan manusia normal dari kecerdasan bodoh
ke biasa lalu ke pintar terus meningkat lagi ke kecerdasan berhikmat
(bijaksana) dan meningkat lagi ke kecerdasan super.
Nilai Kemampuan Hidup Manusia (NHKM) Untuk Dapat
Bertahan Hidup
Dari
paparan yang panjang lebar yang telah diberikan tersebut diatas, tingkat
kecerdasan manusia normal dan komponen komponen pembentuk kecerdasan tersebut dapat
menentukan suatu nilai kemampuan manusia normal untuk dapat bertahan hidup
dalam memenuhi segala kebutuhan hidup yang diperlukannya. Ini kita sebut dengan
NKHM (Nilai Kesanggupan Hidup Manusia).
Dari seluruh
komponen pembentuk kecerdasan manusia yaitu kecerdasan IQ, EQ, SQ dan kecerdasan
VQ yang selanjutnya menentukan nilai kemampuan hidup manusia (NKHM) untuk dapat
bertahan hidup pada seorang manusia normal dapat dilihat dengan jelas pada
table berikut ini.
Dari table
tersebut dapat terlihat bahwa NKHM untuk manusia normal dengan kecerdasan bodoh
adalah nilainya 39,33 – 70,05
untuk IQ nilai dibawah range 68.4 dengan daya tahan
hidupnya lemah. Nilai NKHM pada tingkat kecerdasan bodoh ini dapat dibagi lagi
dalam 2 bagian yaitu untuk kecerdasan VQ biasa nilai NKHM-nya adalah 39,33 – 64,74 dan untuk kecerdasan VQ yang aneh nilai NKHM-nya
adalah 41,23 – 70,05.
NKHM untuk
manusia normal dengan kecerdasan biasa (normal) adalah nilainya 74,48 – 90,27 untuk IQ nilai
antara range 74.1 – 85.5 dengan daya tahan hidupnya lemah, Nilai NKHM pada
tingkat kecerdasan biasa/normal ini dapat dibagi lagi dalam 2 bagian yaitu
untuk kecerdasan VQ biasa nilai NKHM-nya adalah
74,48 – 85,65
dan untuk kecerdasan VQ yang aneh
nilai NKHM-nya adalah 77,94 – 90,27. Nilai NKHM 54,42 – 65,59 pada tingkat kecerdasan biasa/normal untuk IQ nilai
antara range 85.5 – 96.9
dengan daya tahan hidupnya lemah ini dapat dibagi lagi dalam 2 bagian yaitu untuk
kecerdasan VQ biasa nilai NKHM-nya adalah
54,42 – 60,10
dan untuk kecerdasan VQ yang aneh nilai NKHM-nya adalah 58,88 – 65,59, dan nilai NHKM 74,55 – 91,05 pada tingkat kecerdasan biasa/normal untuk
IQ nilai antara range 96.9 – 108.3 dengan daya tahan hidupnya kuat ini dapat dibagi lagi
dalam 2 bagian yaitu untuk kecerdasan VQ biasa nilai NKHM-nya adalah 74,55 – 86,53 dan untuk kecerdasan VQ yang aneh nilai NKHM-nya
adalah 77,89 – 91,05.
NKHM untuk
manusia normal dengan kecerdasan pintar adalah nilainya 75,80 – 109,72. Untuk IQ nilai
antara range 108.3 - 119.7 dengan daya tahan hidupnya kuat, nilai NKHM pada
tingkat kecerdasan pintar ini dapat dibagi lagi dalam 2 bagian yaitu untuk
kecerdasan VQ biasa nilai NKHM-nya adalah
84,70 – 105,21
dan untuk kecerdasan VQ yang aneh nilai NKHM-nya adalah 87,59 – 109,72, dan untuk IQ nilai
antara range 119.7 – 131.1
dengan daya tahan hidup lemah ini dapat dibagi lagi dalam 2 bagian yaitu untuk
kecerdasan VQ biasa nilai NKHM-nya adalah
75,80 – 91,67
dan untuk kecerdasan VQ yang aneh nilai NKHM-nya adalah 79,11 – 96,56.
NKHM
manusia normal dengan kecerdasan berhikmat (bijaksana) adalah nilainya 85,89 -111,13 untuk IQ nilai range
131.1 – 142.5
dengan daya tahan hidupnya kuat.
Dan untuk
manusia normal kecerdasan super dengan nilai IQ diatas range 148.2 nilai NKHM-nya ada 2 kemungkinan yang tergantung dari
nilai range kecerdasan SQ-nya yaitu bila nilai kecerdasan SQ-nya bagus diatas
range 109,44 maka NKHM-nya bagus bernilai 104,98 – 114,83 dan daya tahan untuk hidupnya adalah
kuat, NHKM dengan kecerdasan SQ yang
bagus pada tingkat kecerdasan super/instant ini dapat dibagi lagi dalam 2
bagian yaitu untuk kecerdasan VQ biasa nilai NKHM-nya adalah 104,98 –
110,52 dan untuk kecerdasan VQ yang aneh nilai
NKHM-nya adalah 108,86 – 114,83.
bila nilai kecerdasan SQ-nya buruk
(SQ=0) maka NKHM-nya buruk bernilai 35.85 – 43,03 dan daya tahan
untuk hidupnya adalah lemah, NHKM dengan
kecerdasan SQ yang buruk pada tingkat kecerdasan super/instant ini dapat dibagi lagi dalam 2 bagian yaitu
untuk kecerdasan VQ biasa nilai NKHM-nya adalah
35,85 – 36.48 dan
untuk kecerdasan VQ yang aneh nilai NKHM-nya adalah 42,17 – 43,03.
Dari tabel
unsur/komponen pembentuk kecerdasan pada manusia normal dan nilai kemampuan
hidup manusia (NKHM) untuk hidup dapat menjadi alat untuk mengukur keadaaan
NKHM seseorang manusia yang normal pada suatu point nilai kecerdasan IQ, EQ, SQ dan VQ yang belum
diketahui.
Contohnya
bila seseorang mempunyai IQ nilai 114, maka
dari tabel tersebut dapat diperoleh NKHM-nya sama dengan 86.82 – 113.23. Tetapi ada
kemungkinan angka-angka yang diperoleh untuk menentukan NKHM sesorang tidak
tepat persis sama dengan angka yang tertera pada table baik untuk angka IQ, EQ,
SQ maupun VQ, misalnya seseorang yang mempunyai IQ nilai 95 maka nilai NKHM nya
harus dihitung kembali, atau bila seseorang nilai EQ nya = 100 maka nilai NKHM
nya harus dihitung kembali sesuai dengan tingkat kecerdasan intelektuil IQ-nya,
apakah dengan nilai EQ 100 tadi ia mempunyai nilai IQ 90 atau nilai IQ 100 atau
nilai IQ 110 atau nilai IQ 120. Untuk mengatasi hal ini harus dihitung juga
nilai kecerdasan spiritual SQ-nya, maka untuk itu perlu diadakan semacam test
pengujian untuk menentukan tingkat kecerdasan seseorang manusia normal yaitu
berupa test kecerdasan IQ, EQ, SQ dan test kecerdasan VQ.
Dari test
pengujian tingkat kecerdasan dimasing masing unsur pembentuk nilai kecerdasan
dapat diperoleh masing masing nilainya. Selanjutnya dari suatu nilai masing
masing tingkat kecerdasan IQ, EQ, SQ dan VQ dapat dihitung nilai NKHM-nya yaitu
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(1 / NKHM) = (1 / (VQ + SQ )) + (1 / (EQ +
IQ)) atau
NKHM = [{(VQ + SQ) * (EQ + IQ)} / {(VQ +
SQ) + (EQ + IQ)}]
Dalam dabukunya Taufik Bahaudin, berjudul Brainware Leadership Mastery menuliskan tentang perbedaan antara Pimpinan dan Pemimpin, demikian tertulis: "atasan" sudah pasti seorang pimpinan, namun tidak dengan sendirinya menjadi seorang Pemimpin. Posisi sebagai pimpinan diperoleh seseorang karena diberikan kewenangan (authority) oleh seorang atau pihak yang lebih tinggi hirarkinya, sedangkan seorang Pemimpin memperoleh akseptasi atas kepemimpinannya karena usaha dan kerja kerasnya. Singkatnya secara sederhana saya mengatakan bahwa seorang pimpinan diangkat oleh yang berkuasa, sedangkan seorang Pemimpin "diangkat" oleh Yang Maha Kuasa".
Sudah sepantasnya seseorang yang memiliki nilai tinggi akan 4 kecerdasan manusianya menjadi seorang Pemimpin, apalagi menjadi seorang Pimpinan. Nah bagaimana bila seseorang yang telah "diangkat" Allah menjadi Pemimpin, tetapi orang itu tidak diberi wewenang oleh yang berkuasa katakanlah di suatu kumpulan/lembaga/negara untuk menjadi Pimpinan ?, apa dan siapakah yang salah dalam hal ini, yang salah ya si bukankahpenguasa wewenang si antek antek setan si pembawa petaka. Dalam hal ini orang tersebut dapat dikatakan "Yang Terkucil" seperti Yefta Pahlawan Tuhan, link
Siapapun yang ingin mau menjadi seorang Pimpinan atau Pemimpin, harus gigih berusaha meningkatkan nilai kecerdasan manusianya, berikut ini penulis pada tulisan ini memberikan contoh test pengujian tingkat kecerdasan IQ, EQ, SQ dan VQ yang dapat anda pakai untuk menghitung tingkat nilai NKHM anda.
Sudah sepantasnya seseorang yang memiliki nilai tinggi akan 4 kecerdasan manusianya menjadi seorang Pemimpin, apalagi menjadi seorang Pimpinan. Nah bagaimana bila seseorang yang telah "diangkat" Allah menjadi Pemimpin, tetapi orang itu tidak diberi wewenang oleh yang berkuasa katakanlah di suatu kumpulan/lembaga/negara untuk menjadi Pimpinan ?, apa dan siapakah yang salah dalam hal ini, yang salah ya si bukankahpenguasa wewenang si antek antek setan si pembawa petaka. Dalam hal ini orang tersebut dapat dikatakan "Yang Terkucil" seperti Yefta Pahlawan Tuhan, link
Siapapun yang ingin mau menjadi seorang Pimpinan atau Pemimpin, harus gigih berusaha meningkatkan nilai kecerdasan manusianya, berikut ini penulis pada tulisan ini memberikan contoh test pengujian tingkat kecerdasan IQ, EQ, SQ dan VQ yang dapat anda pakai untuk menghitung tingkat nilai NKHM anda.
Test
pengujiannya adalah sebagai berikut: (lihat postingan penulis berikutnya). Selamat mencoba.
Pmd Sesawi-Ak: Kecerdasan Manusia, Nilai Kesanggupan Hidup Manusia (Nkhm) >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Pmd Sesawi-Ak: Kecerdasan Manusia, Nilai Kesanggupan Hidup Manusia (Nkhm) >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Pmd Sesawi-Ak: Kecerdasan Manusia, Nilai Kesanggupan Hidup Manusia (Nkhm) >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK uc